Part 30

5.7K 140 6
                                    

Author POV

Pagi ini, Reza yang berada di kamarnya hanya duduk termenung dengan perasaan gelisah. Dari semalam ia mencoba menghubungi Clarissa tapi tak membuahkan hasil. Sampai sekarang pun, handphone perempuan itu masih tidak bisa dihubungi. Reza yang begitu rindu pada kekasihnya itu sangat khawatir, takutnya perempuan itu kenapa-kenapa, apalagi ada bayi yang dikandung oleh perempuan itu yang Reza ketahui bahwa itu anaknya.

 Reza yang begitu rindu pada kekasihnya itu sangat khawatir, takutnya perempuan itu kenapa-kenapa, apalagi ada bayi yang dikandung oleh perempuan itu yang Reza ketahui bahwa itu anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama kelamaan, Reza menggeram kesal. Kemana sebenarnya Clarissa? Memang apa urusannya kembali ke Aussie sampai handphone nya saja tak dapat dihubungi? Apakah disana Clarissa baik-baik saja? Pikir Reza.

"Sayang... Aku kangen banget sama kamu. Kamu kok susah dihubungi sih?" tanya Reza pada dirinya sendiri.

Ceklek...

Terlihat Nadhira masuk ke kamar Reza, berjalan menghampiri suaminya yang duduk di kursi balkon kamarnya.

"Mas sarapan dulu yuk" ucap Nadhira lembut.

Reza yang namanya dipanggil lantas menoleh "bisa ga sih lo kalau masuk ke kamar gue tuh ketuk pintu dulu" ucap Reza dengan nada membentak.
"Eemmm... Maaf mas" ucap Nadhira menunduk.
"Mau ngapain lagi lo disini hah? Sana keluar. Ganggu mulu lo" ucap Reza kasar.
"Tapi kamu harus sarapan dulu mas supaya ga sakit" balas Nadhira tersenyum.
"Ga usah sok-sokan perhatian deh lo. Inget ya, mau lo sebaik apapun ke gue. Gue ga bakal cinta sama lo. Lo itu cuma pengganggu di hidup gue. Jadi, lo jangan harap atau paksa gue buat cinta sama lo. Karena itu hal yang ga mungkin terjadi" teriak Reza dengan nada kasarnya.
"Hiksss... Tapi mas aku ini istri kamu" ucap Nadhira sesenggukan.
"Istri, lo bilang istri? Heh gue itu ga pernah anggap lo sebagai istri beneran gue. Lo itu cuma istri diatas kertas aja. Dan gara-gara perjodohan sialan ini gue jadi gabisa nikah sama Clarissa" ucap Reza dengan membentak.
"Mas, aku mohon mas tinggalin Clarissa. Dia itu cuma manfaatin harta kamu, dia itu pelacur" ucap Nadhira.

Plakkk...

Plakkk...

Reza menampar pipi kanan dan kiri Nadhira dengan keras hingga meninggalkan bekas kemerahan pada pipi mulus Nadhira.

"Jangan sekali-kali lagi lo ngatain pacar gue. Karena dia lebih baik dari lo. Yang pelacur itu lo, dasar murahan, cengeng, manja, ga guna lo" bentak Reza pada Nadhira.
"Hiksss... Hiksss... Kamu jahat mas. Apa sa..lah aku sama kamu? Aku itu bene..ran cinta sa..ma kamu" ucap Nadhira sesenggukan.
"Salah lo itu karena lo hadir di hidup gue, lo itu ngehancurin impian gue buat nikah sama Clarissa. Gue benci sama lo bang*at. Gue jadi ga sabar buat cerai dari lo dan gue harap lo secepatnya pergi dari hidup gue. Karena gue muak lama-lama liat lo" ucap Reza dengan tersenyum smirk.
"Hiksss... Jangan sampai kamu menyesal mas suatu saat, semoga kamu cepat tau kebenarannya" peringat Nadhira.

Setelah itu, Nadhira berlari keluar dari kamar Reza dengan menahan tangisnya. Ia masuk ke dalam kamarnya lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil memeluk guling erat, menyalurkan rasa sakit dan tangisnya sendirian.

"Sakit mas sakit diperlakukan kamu seperti itu. Aku memberikan kamu cinta yang tulus, tapi kamu membalas cintaku dengan pengkhianatan hiksss..." ucap Nadhira sambil terisak.

Nadhira yang sedari tadi menangis membuat dirinya kelelahan, sehingga perempuan itu tertidur di kasur empuknya dengan posisi meringkuk.





~Di kamar Reza

"Aarrrghhh..." teriak Reza frustasi sambil mengacak rambutnya.
"Pusing gue lama-lama. Satu sisi gue lagi kangen sama Clarissa tapi dia ga bisa dihubungi. Satu sisi lagi gue kesel sama Nadhira, gara-gara dia hidup gue berantakan" ucap Reza kesal.
"Ah gue telfon Kevin aja deh suruh kesini" gumam Reza.

Hallo bro, lo kesini sekarang.

Tapi-

Ga ada tapi-tapian, cepetan.

Ck... Iya iya


Beberapa saat kemudian...

Brakkk...

Reza yang sedang melamun terperanjat kaget saat mendengar pintu kamarnya terbuka.

"Sialan lo, ngagetin mulu nyet" umpat Reza pada Kevin yang baru saja sampai.
"Hehe santai bro. Ada apa nih lo nyuruh gue kesini? Kangen lo ya sama gue? Dih homo" ucap Kevin terkekeh.
"Najisss anjirrr" balas Reza.
"Eh tu muka kenapa kusut amat, ga dikasih jatah sama istri lo ya?" tebak Kevin.
"Kagak anjirrr, amit-amit dah jatah. Gue tuh ga cinta sama Nadhira, gue nikah sama dia juga karena dijodohin. Karena rasa cinta gue itu cuma buat Clarissa" jawab Reza.

Kevin yang mendengar curhatan sahabatnya itu hanya diam termenung. Ia sebenarnya pernah melihat Clarissa di sebuah mall sedang telfonan dengan seorang pria secara mesra, tapi pria yang ditelfon oleh Clarissa itu bukan Reza. Kevin juga menjadi tak yakin bahwa anak yang dikandung Clarissa adalah anak Reza. Ia tak habis pikir pada sahabatnya ini, sudah punya istri sebaik dan secantik Nadhira masih saja selingkuh dengan mantan pacarnya sendiri yang jelas-jelas dulu mengkhianatinya. Kevin hanya berharap, semoga sahabatnya ini tidak merasakan karma dari perbuatan dirinya sendiri.

"Mau lo tuh apa sih Za, heran gue sama lo, udah punya istri sesempurna Nadhira masih aja selingkuh. Lo keterlaluan Za" kesal Kevin.
"Lo kok jadi bela Nadhira sih?" ucap Reza tak terima.
"Gue ga bela siapa-siapa Za, gue cuma ngasih tau lo supaya hati dan pikiran lo terbuka biar lo ga salah ngasih cinta lo buat seseorang. Nadhira itu udah tulus cinta sama lo, sedangkan Clarissa itu gue rasa dia cuma manfaatin harta lo" ucap Kevin menasihati.

Bughhh...

"Kalau lo cuma bisa jelek-jelekin Clarissa mending lo pulang lagi sana" ucap Reza emosi setelah memukul Kevin.
"Sialan lo, gue disuruh kesini malah diusir. Fine gue pergi, tapi sekali lagi gue ingetin jangan sampai lo nyesel udah nyakitin Nadhira" ucap Kevin lalu ia pergi dari rumah Reza.

Sebenarnya mereka tak benar-benar bertengkar. Biasalah, lelaki.

Reza yang mendengar nasihat Kevin seperti itu kembali merenung.

Apa iya gue bakal nyesel udah nyakitin Nadhira? Apa iya Clarissa cuma manfaatin harta gue? Pikirnya.





























Jangan lupa klik "⭐" dan comment nya ya!!!

Biar author tambah semangat.

Secepatnya author up lagi.

Terimakasih

Karena Waktu Tidak Akan Pernah Kembali [Completed] [Sudah Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang