part duambilan

6.3K 609 46
                                    

"Lo ngapain sih can!!"

"Diem lo daf, gue lagi ngintip nih. Ganggu ae sih" desis candra tak suka.

Lukas yang berada di tepat di belakang mereka cuma geleng kepala doang, kayanya cuma dia yang normal di sini.

"Ngapain kita di sini? Kan bisa lewat depan, atau ngomong langsung ke nino kalau kita mau maen?" tanya nato

Hanan merolingkan mata malas, mana bisa masuk mereka kalau rame-rame begini. Kan ayahnya nino di rumah, terus nino nya nggak bisa keluar buat bukain mereka gerbang. Mana cctv dimana-mana. Dan juga ponsel nino mati.

"Turun lo can! Cctv banyak dodol!" bisik lukas setengah memekik, sumpah malu-maluin banget si candra

"Turun lo can! Cctv banyak dodol!" bisik lukas setengah memekik, sumpah malu-maluin banget si candra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Candra tidak mendengarkan apa yang di bilang temannya, dia tetap celingukan ke dalam. Bibirnya membentuk 'O' kala melihat beberapa bodyguard bolak-balik, sibuk banget.

"Jangan tarik kaki gue daf" kesal candra, kalau dia jatuh gimana?
Dia nyaman sama posisinya sekarang.

Suara grasak grusuk terdengar, itu lukas yang masuk paksa lewat pintu kecil di samping hanan.

"Badan lo segede itu yakin muat?" tanya nato

"Diem lo" kesal lukas, bukannya bantuin biar bisa masuk malah ngoceh. "Gue kan nanya bangsat" nato balas ngumpat

"Pertanyaan lo menjerumus body shamming sialan!" kata lukas, "ya lo jawabnya biasa aja dong anjing" nah kan, mau gelud.

"Mulai lagi deh mereka" gumam hanan, dia sedekap dada melihat pertengkaran lukas dan nato. Lalu beralih ke dafa yang sibuk menarik kecil kaki candra supaya turun dari acara memanjatnya

"ah ya ampun, gue nggak sanggup liat candra kaya begitu"

Hihihi.. Nino terkikik pelan. Mencicit seperti tikus melihat kelakuan temannya.

"Ngapain kamu? Bukannya belajar malah ketawa nggak jelas" komentar ayah,

Nino emang lagi duduk berhadapan ayahnya di ruang tamu, bukannya membuka beberapa file yang di kirim ayah, nino malah melihat rekaman cctv yang tersambung di laptopnya. Bandel kamu nak...

"Nggak kok, kalimatnya lucu" kata nino asal

Ayah mengernyit, perasaan tadi ayah meriksa itu file nggak ada yang lucu. Ayah menggeleng pelan--
"Dasar gila" gumam ayah

Ayah kembali fokus pada pekerjaannya, sesekali menggumam kesal kala mendengar kikikan nino yang seperti gadis saja. Mau marah tapi ada seseorang yang mengawasi pergerakannya.

"Udah selesai kamu? Mana ayah lihat" ayah mengambil alih hasil kerjaan nino, menatap nino yang cengengesan di depannya. Ayah meletakkan laptop itu, mendesah kecil.

"Maaf yah, nino nggak ngerti"

"Karena kamu males buat belajar, makanya nggak pernah ngerti!"

Bibirnya maju, nino sebal sama ayahnya. "Aku bukan pembantumu, bisa kau suruh-suruh dengan seenak jidatmu~~ aku bukan pembantumu bisa kau~~...

"Sekali lagi kamu nyanyi lagu nggak jelas itu, laptop ini melayang di kepalamu" ancam ayah,  tangan kekarnya udah siap buat ambil laptop nino. Nino menutup mulut rapat, dia pura-pura fokus sama buku tebalnya. Dia nggak baca cuma lihat gambarnya doang.

"Kak mino jadi aneh tau yah, orangnya kepo an" ayah cuma ngangkat alis satu, "wajarlah dia kan kakakmu" ayah cuma merespon biasa.

Nino lanjut bicara, "mommy juga batal ketemu aku lho yah, dua jam lebih aku nunggu. Mana laper, terus di jalan mobil mogok, sial banget kan aku" nino mendramatis, ayah cuma ngangguk terus lanjut liatin nino yang ngerjain soal fisika

Lalu hening. Di antara mereka nggak tau lagi mau ngomong apa, berasa semua percakapan udah mereka keluarkan. Padahal nyatanya memang mereka se canggung itu, "kan ayah udah bilang, nggak usah ketemu mommy mu. Pembawa sial emang" kata ayah santai, tak patut di contoh ya nino.

"Idih idih. Emang ayah pernah ngomong begitu? Perasaan nggak deh, dasar"

"Hm, kamu aja yang budek"

"Suka banget nistain anaknya sendiri" gumam nino

Setelahnya nino senyum-senyum sendiri, ayah yang liat dia aja tiba-tiba merinding.
Nggak ngerti lagi, ngobrol sama ayah bisa se menyenangkan ini.

"Beneran gila ini anak" ayah beranjak buat ngambil sesuatu di kamar, meninggalkan nino yang terheran di sana

"Ayah mau kemana?" teriak nino, "mati" jawab ayahnya asal, "nanti warisan jatuhnya di aku semua ya" pekik nino lagi, nggak ada jawaban kemungkinan ayahnya nggak denger. Dasar bolot, batin nino

Setelah itu nino kembali fokus ke ponselnya, mumpung ayahnya nggak keluar juga dari kamar dia sempatkan buat main game. Jemarinya lincah di atas layar benda pipih itu, sesekali bibirnya menggerutu.

"Tuan muda, di depan ada teman anda" intrupsi seorang satpam di hadapan nino, dia noleh ke kamar ayahnya.

"Suruh masuk aja, Saya mau ke ayah saya dulu" satpam itu mengangguk, nino jalan ke kamar ayahnya.

Mengetuk pintu. Tidak ada suara, tapi nino mendengar suara kecipak basah. Mungkin ayahnya lagi program buat anak, hm nino nggak peduli sih.

"Nono... Gue kangen"

"Lepas can, jangan berisik ayah gue kalau denger bisa di usir kalian" nino berbisik, memberi isyarat pake tangan biar mereka jalan ke kamarnya tanpa suara,

Sedangkan nino jalan ke dapur buat ambil cemilan dan cola, mungkin beberapa kue ayahnya juga.

"Rumah lo kaya penjara aja sih, ketat banget. Mana pantat gue tadi di sogok pake galah lagi" geruru candra, dia mengusap pantatnya yang masih terasa sakitnya. "Nggak usah ketawa lo" candra melempar cola utuh ke tubuh dafa, gara-gara dia juga mereka ketauan.

"Kalau aja dafa nggak teriak heboh cuma gara-gara anjing, kita nggak mungkin tertangkap. Cupu banget" nato menuding dafa, dia juga tadi beberapa kali kena pukulan kecil dari satpam nya nino

"Hooh. Mana tadi gue juga di tarik, belum lagi pantat gue sakit" keluh candra lagi

Dafa cuma manyun, dia reflek teriak tadi. Beneran.

"Gue sebenernya tau kalau kalian ngintipin rumah gue, cuma gue diem aja. Seru banget tau yahahaha" semua temannya melotot horor.

Hanan memegang kedua bahu nino, dia menatapnya lekat. Mana di respon oleh senyuman lebar nino nya. "Lo tau anjing kan nono?" kata hanan

"Kalau aja nggak ada om di rumah, lo udah gue gelindingin di tangga" gumam lukas


.......

Yg minta nono sakit, ada koo.. Udah aku buat, tp belum saatnya aku publish.. Tunggu ya ^^

Nino is NinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang