Hari ini Grace berangkat bersama Abangnya, Rey. Karna kakinya masih luka jadi Rey tidak mengizinkan Grace untuk membawa mobilnya sendiri.
Mereka turun dari mobil bersamaan. Semua orang yang melihat itu pun memberhentikan aktivitasnya hanya untuk menatap Grace yang kini berjalan dibantu oleh Rey.
"Bang, malu" bisik Grace, yang kini ditatapi oleh banyak orang diparkiran.
Kenapa natap nya sinis gitu sih? Batin Grace.
"Gak usah dihirauin" kata Rey menenangkan.
Rey mengantarkan grace sampai kelasnya, padahal dirinya juga merasa risih ditatap oleh banyak orang sedari tadi, hanya karna ia berangkat bersama adiknya sendiri.
"Kalo perlu apa apa suruh Rene aja ya" ujar Rey, membuat Rene melirik ke arah Rey.
"Lah? Ko gua gitu" timbal Rene, Rey tertawa kecil.
"Yaudah gua ke kelas dulu ya" pamitnya. Sejak kedatangan Rey yang merangkul Grace masuk ke kelasnya, suasana tampak hening, pandangan mata beralih ke arah Grace.
"Caper banget sih, kemaren balik bareng kak Melvin sekarang berangkat bareng kak Reynand. Euw" celetuk seorang siswi dikelasnya, Grace tak tahu siapa namanya yang jelas mereka sekelas.
"Mereka belum tau aja kalo lo adiknya kak Rey" Gemas Via, menatap sinis ke arah mereka yang kini tengah menggosip.
Grace memutar bola mata nya malas.
"Bodo ah"Hari ini tidak ada jam kbm seperti biasa, karna hari ini adalah hari awal penyambutan tahun ajaran baru. Jadi, khusus hari ini semua diisi oleh perlombaan.
Tim futsal dan basket sudah memakai costume nya masing masing, termasuk Rene dan Via.
Lagi lagi Grace mendegus sebal, kenapa dirinya tidak bisa ikut futsal kali ini. Padahal olahraga itu salah satu penyemangat bagi Grace.
Ketua osis sudah mengumumkan perlombaan yang akan berlangsung dijam 8 pagi. Anggota osis kini sibuk mempersiapkan segala sesuatunya, tapi tidak dengan melvin. Cowok itu masih stay cool dipinggir lapangan sambil meminum minuman kaleng, menatap teman temannya yang sedang mempersiapkan acara.
Melvin melihat Grace yang sedang dibantu jalan oleh kedua temannya. Ia tersenyum tipis, ketika melvin hendak menghampiri gadis itu, Rey terlebih dulu mendekat pada Melvin.
"Kerja! Kenapa lo malah enak enakan disini? Lo itu waketos Vin! " Rey menegur.
Apakah Melvin akan mendengarkan ocehan Rey dan langsung menuruti perintahnya itu? Tentu tidak! Itu sama sekali bukan sifat Melvin.
"Ribet! " jawabnya, kemudian Melvin pergi meninggalkan Rey.
🍫🍫🍫
Kini Grace sedang duduk manis dikursi penonton. Oke, kali ini ia akan menjadi penonton gratisan saja, memperhatikan teman temannya yang akan bertanding.
"Lo disini aja ya Grace, kita kesana dulu, acaranya udah mau dimulai" ujar Rene, kemudian Rene dan Via berjalan ke pinggir lapangan.
Lidya melihat Grace duduk sendiri dikursi penonton, ia pun menghampiri Grace dan duduk disebelahnya.
"Hai Grace" sapa nya ramah.
Grace menoleh kearah Lydia disampingnya
"Eh kak Lydia""Ko sendirian? " tanya Lydia
"Temen temen aku futsal kak"
Lydia mengangguk angguk paham.
"Btw aku boleh tanya sesuatu gak? " Lydia menggigit bibir bawahnya, jujur ia sangat canggung menanyakan hal ini pada Grace.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIANO (selesai)✔
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!!! Rank 1 #fiksiremaja 03/07/2021 Rank 1 #Badword 30/12/2020 Rank 1#Perusuh 02/01/2021 Rank 1 #Melviano 02/01/2021 Rank 1 #Kakakkelas 14/12/2020 Rank 3 #Onar 10/01/2021 Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan...