"Suttt, jangan takut, gua ada disini, gua ada buat lo. Grace" Melvin memeluk erat Grace dalam dekapannya, sambil mencium puncak kepala Grace yang beraroma semerbak bunga, membuat Melvin nyaman seperti ini.
Grace pun merasa sangat tenang, didalam dekapan seseorang, ia menjadi jauh lebih baik. Tubuhnya sudah tak bergemetar seperti tadi lagi. Ia merasa nyaman, mencium wangi maskulin dari tubuh pria yang didekapnya.
20 menit lamanya mereka berpelukan, tanpa menyadari lampu rumah sudah menyala sedari tadi, tetapi kedua insan ini tetap saja berpelukan sambil memejamkan matanya, larut dalam pikiran masing masing.
Derai nafas Melvin bisa dirasakan oleh puncak ujung kepala Grace. Kini sudah tak terdengar lagi suara hujan ataupun petir. Perlahan Grace membuka matanya, dan melepaskan pelukan.
Grace mendongak, menatap Melvin dengan wajah terkejutnya. Langsung saja Grace mendorong dada cowok itu, tetapi Melvin yang lebih kuat tenaganya tidak berpindah tempat sedikit pun akibat dorongan Grace.
"Lo apaan sih?!" gertak Grace.
"Ngapain lo meluk meluk gue? Jangan modus deh, dasar cowo kurang ajar, cih" Grace berdecih, menatap rendah Melvin.
"Grace, tolong dengerin penjelasan gue dulu" Melvin kini memegang kedua tangan Grace, tapi Grace memberontak, menepis kasar tangan Melvin.
"Apaansii? Penjelasan apa?! Bacot lo. Mending pergi!! Gue muak liat muka lo lagi. Bajingan!" Grace hendak pergi tetapi tangannya dikunci oleh Melvin.
"Lepasin gue bangsat!"
"Lepasss!!"
"Grace!! Liat gue! Liat gue sekali aja!" Grace menatap singkat Melvin, kemudian membuang acuh tatapanya.
"Apa yang lo denger itu salah Grace! Gue gak bermaksud buat mainin perasaan lo doang, sumpah! Gu-"
"Halah bulshit, semua orang juga bisa ngomong kaya lo. Brengsek" elak Grace.
"Grace pliss! Dengerin gue dulu. Iyaa! Emang bener, dulu gue pernah taruhan sama Faisal buat dapetin hati lo, abis itu gue pergi ninggalin lo"
"Tapi itu dulu, gue gak perduli lagi sama ucapan Faisal. Asal lo tau, sebelum lo cinta sama gue, gue udah lebih dulu cinta sama lo Grace, gue sayang sama lo. Kalo tujuan gue buat bikin lo baper doang apa gunannya gue kasih perhatian lebih? Gak mungkin gue bakal lakuin semuanya demi lo Grace! Kenapa sampai saat ini gue selalu mikirin lo? Karna gue sayang banget sama lo Grace!" jelas Melvin yang kini sudah berkaca kaca.
"Kalo lo sayang gue, kenapa setiap kali gue liat lo selalu bareng cewek itu? Kenapaa?" Grace kini menangis sambil terus menatap Melvin.
"Dia cuma temen gue! Dia sahabat gue sewaktu Smp, kita ga ada hubungan apa apa. Gue cinta nya cuma sama lo Grace! Percaya sama gue! Lo hidup gue sekarang. Lo dateng dihidup gue ngerubah segalanya, gue bener bener sayang sama lo. Grace" kini Melvin kembali memeluk Grace erat.
"Maafin gue ya?" lirih Melvin. Perlahan Grace pun mulai mengangguk.
"Gua tau hubungan kita gak jelas, maka dari itu, kita perjelas sekarang" ucap Melvin.
"Gue gak yakin lo beneran sayang sama gue" ucap Grace meragukan ucapan Melvin.
Melvin menghela nafas nya pelan, kemudian menatap Grace.
"Kalo lo gak yakin, biar bikin lo yakin. Gue bakal ngungkapin perasaan gue didepan orang orang nanti pas pensi, biar mereka semua tau, kalo Grace Lakhaesa itu milik gue!" tutur Melvin, membuat Grace kembali memeluknya."Ekhemm....udahan kali, nyaman banget" sindir Reynand yang kini tengah menyender ditembok dapur seraya melipat kedua tangannya didada.
Grace melepas pelukannya dari Melvin, reflesk mendorong cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIANO (selesai)✔
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!!! Rank 1 #fiksiremaja 03/07/2021 Rank 1 #Badword 30/12/2020 Rank 1#Perusuh 02/01/2021 Rank 1 #Melviano 02/01/2021 Rank 1 #Kakakkelas 14/12/2020 Rank 3 #Onar 10/01/2021 Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan...