48🍫

7.2K 479 34
                                    

Hiii guys..... Im come back🙌
Happy readingg......
_
_

Bercak berwarna coklat kemerahan mengotori sepanjang lantai putih sekolah. Pagi ini hujan tiba tiba turun dengan deras. Membuat grace berdecak sebal karna ia harus memakai payung saat turun dari mobil menuju kelas nya.

Sampainya dikelas, grace mendapati bangku rene yang masih kosong, apakah cewek itu belum datang? Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 07.30, dan sebentar lagi bel pasti akan berbunyi.

Mungkin juga rene izin untuk hari ini. Grace duduk dibangkunya, menatap sekeliling orang orang dikelas nya yang menggunakan switer, hoodie dan cardigan.

Memang pagi ini suasana tampak sangat dingin, grace pula memakai cardigan rajutnya berwarna pastel purple.

"Grace" panggil shan. Grace menoleh.

"Kenapa?"

"Sheren gak masuk?" tanya nya.

"Enggak deh kayaknya"

"Gue boleh duduk disitu gak?" shan menunjuk bangku kosong disebelah grace, yang biasa diduduki oleh rene.

"Boleh aja" Shan pun mengambil tas nya dan beralih duduk bersama grace.

Selama pelajaran, grace tidak fokus, pikirannya selalu tertuju pada rene, apakah dia baik baik saja? Mengapa tidak ada kabar atau surat izin? Grace jadi cemas sendiri, terlebih lagi ucapan melva waktu itu berputar kembali diotaknya.

Semoga gak terjadi apa apa sama rene.

Jam istirahat tiba, grace masih bergulai dengan buku dan juga pulpennya, mengerjakan tugas yang belum selesai.

"Tunda dulu, kantin yuk?" ajak shan.

"Enggak deh, lo duluan aja. Lagi mager" sahut grace tanpa menoleh ke arah shan.

"Yauda, gue beliin nasgor sama jus lemon kaya biasa kan?" grace berhenti menulis lalu menatap shan.

"Gak usah. Nanti gue ke kantin"

Shan menghela berat. "Yaudah, gue duluan" grace bergumam sebagai jawaban.

Sepergian shan, tak lama audi menghampiri grace, dan sudah berdiri tepat disampingnya. "Grace" panggilnya.

Grace mendongak, menatap audi "Ada apa?"

"Gu...gue mau ngomong sama lo" ucap audi ragu. Audi meremas kedua tangannya.

"Ngomong aja"

"Tapi gak disini" dahi grace mengkerut.

"Terus? Emang ada apa sih? Penting banget kah?" tanya grace penasaran.

"Egh...se..sebenernya. pokoknya ayo ikut gue!" audi menarik paksa lengan grace, membuat grace mengikuti langkah audi.

Kini mereka berdua berada ditaman belakang sekolah, taman yang sangat jarang dikunjungi siswa siswi, bahkan tidak pernah, kecuali tukang kebun sekolah.

Grace merasa sedikit aneh ditempat ini, hawa hawa cringe pun membuat buluk kuduknya berdiri seketika, bukan karna suasana dingin saja, melainkan ada aura aura mistis disini, konon, dulu ada seorang perempuan berbaju merah yang sering menampakkan diri ditaman ini. Maka dari itu, tidak ada yang berani datang kesini

"Lo-- kita ngapain kesini sih?" kesal grace, dan perasaan tidak enak pun mulai menyelimutinya.

"Gue--"

"Kerja bagus sayang!" sambar melva yang kini berdiri dibelakang audi, refleks grace dan audi menoleh ke belakang.

Melva membelai rambut grace, membuat ekpresi wajah grace berubah menjadi sinis.

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang