05👑

15.6K 1.1K 66
                                    

Grace menghela nafasnya untuk yang kesekian kali, setelah diintrogasi Bunda ayahnya soal mobil Melvin, pasti ia akan kembali diintrogasi oleh abangnya, Rey.

Untungnya ayah dan bundanya itu percaya kalau Grace meminjam mobil milik Sheren.

Tinggal menunggu saja kapan Rey akan pulang.

Grace merebahkan dirinya dikasur sambil sesekali membuka notifikasi yang masuk diponselnya.

Seseorang mengetuk pintu, membuat Grace menelan silvanya susah, ketakutan. Pasti itu abangnya, Grace membuka pintu kamarnya dan menghela nafas lega, ternyata itu Harist bukan Rey.

"Apa?" ketusnya.

"Minjem powerbank kak" ucap Harist

"Gak ada" Harist yang tidak percaya akan omongan Grace, langsung nyelonong masuk ke dalam kamar Grace.

"Eh lo–keluar gak?! " Harist tidak mengindahkan omelan sang kakak, dan sibuk mencari powerbank milik Grace dimeja. Setelah ketemu harist pun keluar dari kamar Grace tanpa basa basi.

"Laknat bgt lo jadi adek" dumel Grace, menutup pintunya dan berjalan kepinggir kasur.

Lagi lagi ada yang mengetuk pintunya, membuat grace dengan malas membukakannya.

"Siapa si—"

Grace terkejut mendapati raut wajah abangnya yang sangar. Ia menelan silvannya berulang kali dan merubah ekpresi kaget nya menjadi biasa saja.

"Apa?" tanya Grace. Padahal dirinya sangat takut berhadapan dengan Rey yang sedang menatapnya seperti ini, tapi ia memberanikan diri untuk membalasnya.

"Habis dari mana lo sama si Melvin tadi? Sampe bolos sekolah!" tanya Rey lebih tepatnya mengintrogasi adiknya.

Kan, kan! Pasti abangnya itu sudah tahu kalau dirinya dibawa pergi oleh Melvin, sudah dipastikan gosip tentang dirinya sudah tersebar sampai abangnya sendiri pun tahu. Padahal ya disekolah tuh hanya Rene dan Via saja yang mengetahui kalau Grace adalah adik dari Reynand.

"Egh– anu itu bang" Grace bingung sendiri, apa yang harus ia katakan pada reynand? Tidak mungkin jika ia mengatakan yang sebenarnya kalau dirinya diajak ke Apartmen milik melvin hanya berdua. Bisa bisa Rey mengadu dan diamuk oleh ayahnya nanti.

"Dari mana?!" Gertaknya.

"Ke kafetaria doang kok, ga macem macem" ucap Grace berusaha sesantai mungkin. Rey menatap adiknya, mencari manik tipu tipu disana, Rey sudah tau kalau adiknya itu berbohong.

Rey menghela nafas pelan.
"Kenapa lo bisa mau diajak sama Melvin? Lo gak tau kan sifat dia gimana? "

"Egh.... Itu–Oh ya bang, Grace lupa ngerjain struktur yang disuruh osis. Grace masuk kamar dulu ya bang"

"Grace! " Grace tak menghiraukan ucapan Rey, ia menutup pintu kamarnya dan bernafas lega.

🍫🍫🍫

Keesokan harinya, Grace berangkat sangat pagi menggunakan mobil Melvin tentunya.

Sesampain parkiran sekolah, Ia memarkirkan mobil Melvin asalan, beberapa siswa siswi pun yang baru datang menatap heran Grace. Pasti mereka mengenali jenis motif mobil milik Melvin.

Grace berjalan menelusuri koridor kelas yang masih sepi. Mungkin dirinya datang terlalu pagi.

Sesampainya dikelas, Grace mendudukan dirinya dikursi dan memasang airpods ditelinganya, lalu memejamkan matanya sambil melipat kedua tangannya diatas meja dan menenggelamkan wajahnya disana.

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang