Saat bel istirahat pertama berbunyi. Grace langsung membereskan alat tulisnya dan dimasukkan ke kolong meja. Ia melirik sekilas kearah Rene disampingnya yang masih berkutat dengan pulpen dan bukunya.
Grace mengambil sekotak bekal didalam kolong meja nya dan beranjak dari kursinya.
"Lo mau kemana?" tanya Rene.
"Kelas Melvin"
"Gak ke kantin dulu? Anterin gue, cuma beli minum" pinta Rene. Grace mengangguk mengiyakan, toh dirinya juga sekalian membeli air untuk cowok itu.
Grace dan Rene berjalan beriringan menuju kantin, setiap lorong kelas, entah kenapa banyak sekali yang membicarakan mereka dan mulai berbisik bisik tak jelas, membuat Grace pun terheran heran.
"Mereka ngomongin kita?" tanya Grace. Rene menaikkan bahunya acuh.
"Tunggu deh Ren! Mereka ngomongin kita kayaknya, lo gak liat tatapan mereka beralih ke kita semua!" tukas Grace, Rene mengedarkan penglihatannya menatap orang orang yang berada didepan koridor kelas.
"Iya juga sih" Rene menggigit bibir dalamnya " Tapi karna apa? Kita gak ngelakuin apa apa kan?"
"Au ah" sahut Grace acuh, dan melanjutkan jalannya menuju kantin.
Saat dikantin, semua mata tertuju pada Grace dan Rene, membuat keduanya semakin heran saja. Ada apa dengan mereka semua? Apa Grace dan Rene melakukan kesalahan?
Grace menghela nafasnya pelan, kemudian berjalan menuju stand untuk membeli air mineral, tetapi langkahnya terhenti, ketika kakak kakak kelas nya menghadang jalannya.
Rene dan Grace menyergit kebingungan. "Minggir" tepis Grace.
Kakak kelas yang diketahui bernama Aurel itu pun marah, ketika Grace dengan beraninya menepis tangannya begitu saja.
"Gak tau diri banget lo!" gentak Aurel.
Grace membalikkan tubuhnya "Lagian gak jelas" sahutnya.
Kakak kelas perempuan yang berjumlah 7 orang itu pun menatap Grace dan Rene dengan tatapan meledeknya.
"Jadi ini geng yang lagi hits disekolah karna dua dari tiga anggota mereka bisa berpacaran sama most wanted sekolah kita?" ujar salah satu kakak kelasnya yang bernama Lira.
"Satu lagi siapa tu namanya? Vi....Via, oohh... Via si jalang itu" disambung tawaan dari teman temannya.
Grace mengepalkan kedua tangannya, tak terima dengan perkataan kotor kakak kelasnya yang menyebut sahabatnya seperti itu.
"Maksud lo apa sih?! Kita punya salah emang huh?!" gentak Grace tak terima.
"Bukan kalian! Tapi temen lo satu lagi si jalang itu!"
"BERHENTI SEBUT TEMEN GUE JALANG BANGSAT" Tukas Rene, ia tidak perduli lawan bicara nya saat ini siapa, yang jelas ia sangat tidak terima jika sahabatnya terus terusan disebut seperti itu.
"Emang bener kan? Lo gak tau rumor beredar detik detik ini?" Lira mendekatkan dirinya pada Grace dan Rene. "Gara gara temen lo yang satu itu, sekolah kita jadi tercemar buruknya!!"
"Apaan sih? Rumor apaa?!" tanya Grace semakin tak mengerti.
"Biar gue kasih tau" Aurel maju satu langkah mendekat. "Temen lo yang namanya Via itu, rela ngejual tubuhnya sendiri dengan harga 500 ribu, murahan banget kan? Lebih parahnya lagi, video itu udah tersebar luas sampai kesekolah lain. Sekolah kita tercemar gara gara sahabat lo itu yang murahan!!" tukas Aurel.
Grace dan Rene mematung ditempat, mencerna baik baik ucapan kakak kelas satu nya. Rene menarik tangan Grace menjauh dari mereka.
"Gausah didenger, ayo"
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIANO (selesai)✔
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!!! Rank 1 #fiksiremaja 03/07/2021 Rank 1 #Badword 30/12/2020 Rank 1#Perusuh 02/01/2021 Rank 1 #Melviano 02/01/2021 Rank 1 #Kakakkelas 14/12/2020 Rank 3 #Onar 10/01/2021 Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan...