15👑

12.1K 914 34
                                    

"Ayo masuk" Melvin mengajak. Grace mengangguk dan berjalan disamping Melvin masuk kedalam Mansion itu.

Grace masih tertekun melihat interior rumah ini, walaupun dirinya juga pernah kesini sebelumnya.

Mereka menghampiri orang orang yang sudah berkumpul diruang keluarga. Grace menelan silvanya, tangannya meremas ujung dressnya. Jujur, Grace sangat canggung ketika berhadapan dengan banyak orang asing dihadapannya saat ini.

Untuk apa Melvin mengajaknya kesini? Apa tujuannya?

Grace tersenyum ketika wanita yang diketahui bernama Vinka itu mendekatinya, Grace menyalami Vinka.

"Malam Tante" sapa Grace ramah, Vinka tersenyum hangat membalasnya.

"Kamu Grace kan? Tante seneng banget bisa ketemu kamu lagi, apalagi kesini nya bareng anak Tante" ujar Vinka, Grace menyergit, apa tadi? Anaknya? Jadi, Melvin adalah anak Tante Vinka? Astaga!

Melvin menatap Grace, seakan ingin bertanya bagaimana bisa ia mengenali ibunya itu. Dan beralih menatap Mami nya.

"Mami kenal dia?" tanya Melvin pada Vinka.

Vinka mengangguk.
"Dia gadis baik, dia yang nolongin Mami waktu Mami gak fokus saat nyebrang jalan dan hampir tertabrak truk" jelasnya.

Melvin mengangguk angguk paham.
"Ayo duduk sayang" ajak Vinka pada Grace dan Melvin.

Disana sudah ada beberapa orang yang kini menatap Grace, Grace kaku dibuatnya, kenapa semua orang disini menatapnya seperti itu? Apa mereka tak suka dengan keberadaan Grace?

Grace mencoba tersenyum pada mereka semua.

"Dia siapa lo?" tanya seseorang pada Melvin, dia adalah sepupu Melvin, Brian.

"Pacar" jawab Melvin cepat, membuat Grace menatapnya.

"Hah? Jadi Grace pacar kamu? Yaampun, kenapa kamu gak pernah bilang punya pacar secantik dia sih Vin?" Ujar Vinka terlihat antusias.

Melvin sendiri muak melihat Vinka yang berlaga sok baik dihadapan semua orang.

"Tau lo, gak bilang bilang punya doi semanis dia. Adek manis mau gak sama Abang aja?" Goda Brian pada Grace. Melvin menyikut perut Brian kasar.

Grace tersenyum malu saat dirinya menjadi bahan bincangan orang orang dihadapannya saat ini, dan itu tidak seburuk dugaanya.

"Ayo kita makan" ajak seorang cewek berpakaian cukup terbuka, mungkin dia juga anggota keluarga disini, pikir Grace.

Melvin mengajak Grace ke meja makan. Banyak makanan tertata rapih disana, semuanya ada, sudah seperti restaurant cepat saji bintang 6.

Banyak obrolan ringan yang mereka bicarakan. Perlahan Grace pun mulai terbiasa dengan keluarga Melvin yang menurutnya sangat ramah.

Sampai ketika seseorang menarik kursi meja makan dan duduk disamping Brian, semua terdiam ketika melihat kehadiran pria paruh baya itu.

"Kenapa natap saya seperti itu? Lanjutkan!" tegas pria itu.

Vinka menghela nafas pelan, sedangkan pria itu terus menatap Grace, membuat Grace kikuk dibuatnya.

"Siapa kamu?" tanya pria itu pada Grace.

"Sa-Saya Grace om, tem–"

"Pacar Melvin" potong Melvin.

Pria tadi hanya ber-oh ria saja.
"Dimana Marcell?" tanya pria tadi, yang diketahui namanya Bernardo, papi Melvin.

"Iyan udah hubungi Marcell om, tapi dia selalu nolak om" sahut Brian.

"Oiya om, kamu apa kabar? Lama gak ketemu hehe" ucap gadis yang duduk disebelah kanan Melvin.

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang