60||🍫👑

7.9K 490 15
                                    

Sepulang dari haiko cafe, Melvin langsung merebahkan dirinya dikasur sambil memegangi kepalanya yang terasa berat.

Kenapa akhir akhir ini ia selalu merasa sakit kepala tiba tiba?

Disaat seperti ini, Melvin merasa tidak punya siapa siapa lagi disisinya, bahkan Maminya saja pun tidak pernah berkunjung atau bahkan menghubunginya lagi, membuat Melvin yakin bahwa maminya telah melupakan putranya.

Walaupun ada seseorang yang selalu mengkhawatirkan keadaanya. Entah kenapa perhatian yang diberikan Melva pada nya itu sangat jauh berbeda dengan apa yang diberikan Grace pada nya.

Rasanya ia sangat merindukan gadis itu, tapi, keadaan sudah berubah, percuma saja ia merindukan gadis yang bukan lagi bagian dari miliknya.

Saat matanya hendak terpejam, getaran ponsel membuat nya menoleh. Melvin mengangkat panggilan tersebut.

"Apa?"

"Terserah gue ngikut aja"

"Iya, gue gak apa apa"

"Santai aja kali"

"iya Lix, gue pasti dateng kok"

Sambungan terputus, Melvin meletakkan kembali ponselnya, ia pun hampir lupa untuk meminum obat yang diberikan oleh Melva tadi.

Melvin mengambil satu kapsul obat peringan sakit kepala dan meminum air dibotol yang diberikan Melva, lalu merebahkan kembali tubuhnya hingga terlelap.

🍫🍫🍫

Pukul 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 19.00

Hari sabtu, hari dimana Ms13 akan bertempur untuk melawan gengster vastero dan menentukan alih kekuasaannya.

Melvin merasa agak baikan sedari pagi tadi, ia pun pergi ke basecamp terlebih dahulu, untuk menemui anggota anggotanya disana.

Saat sampai disana, sudah ada puluhan anggota yang terlibat ikut serta dalam pertarungan sengit kali ini. Melvin mulai mengatur strategi lagi, dan beberapa plan. Ya walaupun pertarungan kali ini dilakukan bukan secara sembunyi sembunyi tetap saja mereka harus mengatur strategi.

"Lahan kosong udah siap, cuma tinggal nunggu waktu aja" ujar Alex.

Dentingan jarum jam memenuhi ruangan itu, dan saat waktunya tiba lonceng itu berbunyi keras.

Mereka semua pun keluar dari markas menuju lokasi, lahan yang sangat luas, seperti alam barza😈.

Dibawah sinar sang rembulan, segerombolan manusia manusia datang dengan membawa berbagai alat tajam ditangannya dan disakunya.

Melvin menyunggingkan senyum smirknya melihat kehadiran Fano yang berjalan memimpin, ia pun mendekati Fano.

"Yakin masih mau lawan gue dan kawan kawan gue? Saran gue sih mending pulang aja!" ucap Melvin merendahkan, membuat Fano mengeraskan rahangnya.

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang