Memikirkan ucapan Melva dan kedua sahabatnya itu membuat kepala Grace pening saja. Terlebih lagi, coklat yang ia bawa dari rumah pun habis. Grace mendegus sebal, tatapannya beralih pada Rene yang tengah berteleponan entah dengan Felix atau bukan. Dan Via, cewek itu tengah Live Streaming seperti biasa ketika jam kos seperti ini.
Grace jadi bingung sendiri, apa yang harus dilakukannya saat gabut seperti ini?
Tiba tiba Grace merebut ponsel Rene yang ia genggam kedekapan telinganya, lalu Grace mematikan sambungan telfonnya, membuat Rene menatap sinis Grace.
"Lo apaan sih Grace? Kok maen ambil ambil aja" dumel nya. Grace menatap Rene dengan wajahnya yang datar.
"Gpp, gabut aja" kata Grace membuat Rene cengo.
Selanjutnya, Grace mengambil novel milik Rene yang tergeletak diatas meja, lalu dengan sengaja Grace melemparnya mengenai Via, membuat cewe itu refleks menjatuhkan ponselnya dan menatap kesal Grace.
"Aaaaaaaa HP GUE!! GRACE!!" Pekiknya.
"views gua tadi tuh udah banyak tau gak? Ngeselinnn bangettt...." kesalnya. Grace bersikap acuh lagi. Dan tatapannya beralih pada Aceng."Aceng!" panggil Grace.
Aceng yang tengah asik mengobrol dengan bimo pun menghampiri Grace.
"Kenapa?"
"Lo dipanggil sama....." Grace menjeda ucapannya " Sama yang maha kuasa"
"Hem.. Ada apa ya dia manggil gue?" pikir Aceng.
"Gak tau, samperin sana"
"Otw slurd"
"Bimo" panggil Grace pada Bimo, membuat cowo itu menoleh ke arahnya.
"Lo tau? Via udah lama mendem perasaan buat lo, tapi dia malu buat bilang ke lo, katanya nanti, besok malem mau jadi pasangan ke acara pensi gak?" ujar Grace pada Bimo, dengan memfitnah Via. Membuat Via membulatkan matanya.
"Eh eh apaan? Kok bawa bawa gue?" Bimo menatap Via dengan tatapan mesem mesemnya. Via bergedik ngeri.
"Aku mau ko, jadi pasangan diacara pensi nanti sama kamu, Vi" ucap Bimo.
"GRACEEE!!" Grace tampak bersikap acuh kembali, tanpa memperdulikan orang orang sekelilingnya lagi.
Merasa bosan, kini Grace pun pergi keluar dari kelasnya.
"Baru mau masuk ke kelas lo, udah keluar duluan aja, kayaknya kita satu hati deh" ucap Melvin yang kini tiba tiba berdiri didepan Grace.
"Ngapain?" tanya Grace.
"Biasa. Jenguk pacar. Nih" Melvin menyodorkan sekotak coklat pada Grace, membuat cewek itu berbinar lalu menerimanya.
"Tau aja, coklat gue habis. Makasih ya"
"Kelas lo jamkos?" tanya Melvin. Grace mengangguk.
"Eum..gue ke ruang osis dulu ya, ada perlu" ucap Melvin
"Gue ikut, boleh ya?" pinta Grace. " Abisnya gue bingung mau ngapain, dijamkos gini"
Tanpa pikir panjang Melvin mengiyakan ucapan Grace "Ayo"
Ditengah perjalanan menuju ruang Osis, Melvin dan Grace yang berjalan beriringan harus memberhentikan langkahnya, saat Melva kini tepat dihadapan mereka.
Melva menatap sinis kearah Grace, sedangkan Grace tengah senyum senyum kecut membalas tatapan dari Melva.
"Haii, Sneaker lo bagus" puji Grace pada sneaker yang dipakai oleh Melva.
"Sok basa basi, cih" Melva berdecih.
"Daripada lo, sok SKSD kemarin, eww" timbal Grace.
"Vinnnn" adu nya pada Melvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIANO (selesai)✔
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!!! Rank 1 #fiksiremaja 03/07/2021 Rank 1 #Badword 30/12/2020 Rank 1#Perusuh 02/01/2021 Rank 1 #Melviano 02/01/2021 Rank 1 #Kakakkelas 14/12/2020 Rank 3 #Onar 10/01/2021 Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan...