28👑

9.8K 676 58
                                    

Malam ini Melvin berniat untuk mengunjungi Grace dirumahnya. Ia juga sudah membeli beberapa kotak coklat ditoko favorite Grace. Berharap cewek itu bisa mendengarkan penjelasannya dari kesalah pahaman yang terjadi.

Melvin hendak keluar dari dalam apartmennya, dan saat ia membuka pintu, seseorang sudah berdiri seraya tersenyum manis.

"Haii Vin" sapa cewek itu.

"Lo ngapain malem malem kesini?" tanya Melvin. Sebelum menjawab pertanyaan Melvin, Melva sudah lebih dulu masuk kedalam apartmennya, membuat cowok itu menggurungkan niatnya untuk keluar.

"Ya main lah. Masa gaboleh ketemu sama pacar sendiri" ujar Melva yang sudah duduk disofa.

Melvin menatap Melva.
"Va, tapi gue mau keluar sekarang" ucap Melvin.

Melva bangkit dari duduknya, kemudian tiba tiba saja ia memeluk Melvin.
"Gua sayang lo. Vin" ujarnya, sambil terus memeluk tubuh Melvin.

"Tapi, Va. Kita gak ada hubungan apa–"

"Yaudah, kalo gitu sekarang kita pacaran!" Melvin menaikkan sebelah alisnya. Melepaskan pelukan melva.

"Gak bisaa va"

"Kenapa? Gue tau Vin, lo masih nyimpen rasa kan sama gue? Lo bisa cinta sama gue kan?" tanyanya penuh percaya diri. Melvin tak menjawab, ia langsung pergi keluar dari apartmennya.

"Vin, lo mau kemana?" kini Melva mengikuti jalan Melvin.

Melvin hendak masuk kedalam mobilnya, tetapi Melva kini sudah mendahuluinya masuk. Membuat Melvin mendegus kasar.

"Lo ngapain ngikutin gue? Gue ada urusan Va, tolong ngertiin!" ujar Melvin sambil menatap Melva.

Melva menengok singkat ke arah Melvin.
"Mulai sekarang, kalo lo mau kemana mana, gue harus ikut!!"

Tak ingin berdebat lebih lanjut, Melvin pun memutuskan untuk masuk dan menjalankan mobilnya.

Melva melihat kebelakang jok mobil, ada beberapa kotak disana, dengan rasa penasarannya pun Melva mengambil kotak tersebut.

"Wahhh coklat"

Melva yang hendak membuka kotak tersebut pun ditahan oleh Melvin.

"Eh jangan, ini buat temen gue, taro lagi dibelakang!" cegah Melvin.

Tapi, Melva ya tetap Melva, cewek itu tidak memperdulikan ucapan Melvin. Ia pun langsung membukanya dan mengambilnya.

"Va jang–"

Yum..Melva kini sudah memasukkan beberapa coklat kedalam mulutnya, membuat Melvin mendegus sebal.
"Lo beli buat gue kan? Kan kan kan?"

"Udah gue bilang, gue beli buat temen gue, bukan buat lo! Kenapa lo batu banget sih, main makan makan aja!" ucap Melvin dengan menaikkan sedikit nada bicaranya, tapi tak berniat untuk menggentaknya.

Melva mengerucutkan bibirnya dan menaruh coklatnya lagi.
"Yauda deh maaf" lirihnya, Melva menundukkan kepalanya merasa digentak oleh Melvin.

Melvin menghela nafas panjang, kemudian tersenyum kecil pada Melva.
"Gpp, ambil lagi aja, makan sepuas lo. Kalo mau nanti kita beli lagi" ucap Melvin, membuat mata Melva berbinar.

Sepertinya Melvin harus menggurungkan niatnya untuk bertemu Grace. Yang benar saja, jika ia mengajak Melva juga kerumah Grace, bisa bisa banyak drama yang akan terjadi nanti, bukannya membaik malah menjadi rumit saja.

Sudah setengah jam lamanya Melvin memutari ibu kota dengan gadis disampingnya, yang tengah asik memainkan layar ponselnya.

"Bilang cepet, lo mau kemna?" tanya Melvin pada Melva, ia sudah cape berkeliling tanpa tujuan seperti ini.

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang