23👑

10.3K 777 2
                                    

Hari rabu, tepatnya jam 4 pagi. Hari dimana Grace dan Akshan akan mengikuti olimpiade se provinsi dikota hujan, yang tak lain adalah kota bogor.

Grace tengah mempersiapkan segala sesuatu yang ia perlukan dan dimasukkannya kedalam tas yang ukurannya sedikit besar. Ia sudah siap, dengan memakai kaos yang dibaluti rompi khusus yang diberikan oleh panitia kemarin.

Grace memegangi kepalanya yang terasa sakit, ia pun meringis kecil.

"Sakit banget sih" gumamnya.

Memang, dari semalam Grace sudah merasa tidak enak badan, tapi ia enggan memberi tahu siapa pun, pasti jika ia memberi tahu Bunda atau Abangnya, mereka tidak akan mengizinkan Grace untuk pergi hari ini, dan membatalkan perlombaannya.

Grace tidak ingin perlombaan yang ia persiapkan matang matang ini gagal, karna keadaannya.

Perlahan Grace turun kebawah untuk mengambil bekal dan juga meminum sedikit susunya.

"Grace" panggil Stella pelan. Grace menoleh.

"Iya bun?" Stella melihat ke arah meja makan, hanya ada roti didalam kotak bekal dan juga segelas susu disana.

"Kamu gak sarapan dulu?" tanya Stella. Grace menggeleng.

"Gak keburu bun"

"Biar Rey yang antar kamu ya?"

"Ga usah bun, bang Rey masii tidur, lagian Grace dijemput sama temen ko" ucap Grace sambil sedikit menahan nyeri dikepalanya.

"Kamu sakit?" Stella menatap dalam putrinya.

"Ahh enggak bun, cuma kurang tidur aja" ucap Grace menenangkan.

Tak lama satpam rumah Grace pun menghampiri.

"Permisi non, ada orang didepan nyarii non katanya" ucap pak Jaja selaku satpam dirumah Grace.

"Bunda, Grace berangkat dulu yaa" pamitnya. Stella mengangguk seraya tersenyum hangat.

Grace keluar dari rumahnya menghampiri Akshan yang sudah stand by didepan mobilnya seraya melipat kedua tangannya didada.

"Ayo" ajak Grace, Akshan mengangguk. Kemudian ia melajukan mobilnya kesekolah, untuk berangkat bersama para peserta lainnya juga beberapa panita.

Ditengah perjalanan Grace diam, sambil sesekali meringis memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Lo kenapa?" tanya Akshan.

"Hah? Gpp ko" elaknya.

"Muka lo pucet banget, lo sakit?" tanya nya lagi.

"Enggak, beneran" ucap Grace seraya menampilkan senyuman kecil membuat Akshan menghela nafasnya pelan.

Padahal Grace tadi sudah memakai lipglos berwarna peach, tetapi tetap saja wajahnya masih terlihat pucat pasi.

"Kayaknya lo lagi kurang sehat ya? Apa mau digugurin aja?" Grace menatap tajam ke arah Akshan.

"Apaan sih, ya jangan lah" sahut Grace seraya menggerutkan dahinya.

"Udah sarapan?" Grace menggeleng.

"Tuh kan, lo itu kenapa gak sarapan dulu? Disana juga kita gak bakal sempet istirahat Grace. Utamain kesehatan lo, baru yang lainnya" ujar Akshan seperti ibu ibu memarahi anaknya yang telat makan.

"Gak sempet lagian" ucap Grace acuh.

"Ambil kotak makan gua ditas, makan! Jangan sampe enggak" titah Akshan.

"Gue juga bawa bekel kok"

"Simpen aja, makan yang punya gua aja dulu, punya lu buat nanti" ucap Akshan membuat Grace menggeleng cepat.

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang