Hallo... Maaf ya semua, aku baru sempet up sekarang, kemarin aku kelupaan😭
Langsung baca aja ya, semoga sukak❤
Jangan lupa vote and komen diakhir cerita ya:)Part ini lumayam panjang sih...
Yang bisa diputar itu bukan waktu, tapi ragu
-
-Suasana didalam villa saat ini seperti berada ditengah tengah kuburan baru, sepi dan wangi.
Hanya ada suasana awkard yang menyelimuti keadaan saat ini diantara keduanya. Mereka tampak asing, dengan tatapan kosong dan terlarut dalam pikiran masing masing, sampai mereka tidak menyadari bahwa sudah hampir pagi mereka hanya diam diposisi yang sama.
Grace melihat keluar jendela, sepertinya hujan akan terus turun hingga esok, ia pun sedikit melirik ke arah Melvin, cowok itu tengah diam sambil menunduk, entah sedang memikirkan apa.
Seketika perutnya berbunyi, tanda lapar. Grace mengingat sekilas, ia belum makan apapun sedari siang tadi. Ia pun merogoh slig bag nya untuk mengambil coklat yang ia bawa dari rumah, tetapi sama saja, itu tidak membuat rasa perih diperutnya ini reda.
Melvin mendongak, ketika menyadari Grace yang tampaknya sedang gelisah. Padahal Melvin tau, jika Grace tampak gelisah dan memengangi perutnya seperti itu, pasti cewek itu belum makan dalam jangka beberapa jam belakangan ini.
Melvin bangkit dari duduknya, dan menghampiri Grace tanpa ekpresi sedikit pun. "Pake apapun itu yang ada di lemari, gue gamau liat lo sakit. Ganti baju lo, nanti gue balik lagi bawa makanan!"
Seakan peka akan situasi yang Grace rasakan, Melvin berjalan keluar dari kamar untuk pergi ke bawah.
Lain dengan Grace yang sedang menahan degupan dijantungnya. Perkataan Melvin tadi mampu membuat gadis itu bersemu merah dipipi. Grace membanting tubuhnya kekasur sambil menatap langit langit kamar ini.
"Astagaa!! Yaampun yaampun aaaaa. Gue kenapaa?!" racaunya, Grace menutup mukanya dengan bantal, sepertinya ucapan Melvin membuatnya salah tingkah.
"Inget! Dia bukan siapa siapa lo lagi!" ucapnya pada diri sendiri, sambil menetralkan detakan jantungnya.
🍫🍫🍫
"Aman guys!" Faisal melepaskan kumis palsu dan topi hitam yang sedari tadi ia pakai sebagai penyamaran.
"Lo jelek banget Sal" ledek Fano.
"Lo lebih jelek!"
"Apa kita gak keterlaluan ya? Gue gak tegaa!" ujar Marsha sambil menggigit ujung kukunya.
"Santai aja kali, Melvin gak bakal berani ngapa ngapain, apalagi sama orang yang bener bener dia sayang, Melvin ga kaya Faisal kok. Bejat!" kata Felix melirik sedikit kearah Faisal.
"Gue aja terus!" tambah Faisal dengan tatapan sinis kepada Felix.
"Btw uang villa udah disewa full sama siapa? Kok lo bilang 100ribu permalam, mana ada villa kaya gitu bodoh!" tanya Marsha.
"Rafi lah, yakali gue!" ucap Faisal santai, membuat Rafi melototkan mata tajamnya ke arahnya.
"Bangke. Udah motor gue rusak ditelantarin ditengah jalan, sekarang gue juga yang harus bayar!" kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIANO (selesai)✔
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!!! Rank 1 #fiksiremaja 03/07/2021 Rank 1 #Badword 30/12/2020 Rank 1#Perusuh 02/01/2021 Rank 1 #Melviano 02/01/2021 Rank 1 #Kakakkelas 14/12/2020 Rank 3 #Onar 10/01/2021 Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan...