33🍫

10.1K 693 30
                                    

Jangan lupa vote and komen yaw. Revisi typo.
HAPPY READING, SEMOGA SUKAK (⌒o⌒)

Setelah dilanjut oleh beberapa acara lainnya seperti kedatangan bintang tamu dan semacamnya. Kini acara pun selesai pukul 23.30.

Melvin mengantarkan Grace pulang kerumahnya. Awalnya, sempat ada perdebatan antara Grace dan Melva karna Melva yang memaksa ingin diantar pulang oleh Melvin, dan berakhir Melvin jelas lebih memilih Grace.

Kini suasana didalam mobil hening, hanya ada suara gumaman kecil dari manusia yang ada didalamnya, menjadikannya tampak awkard. Melvin menoleh sekilas kearah Grace yang masih diam, pandangannya lurus kedepan, menatap jalanan.

"Ekhem..." Melvin berdehem sedikit keras, tapi tak membuat cewek di sampingnya itu menoleh.

"Grace"

Masih hening, tidak ada sahutan dari siempunya.

"Sayang" panggil Melvin lembut, dan berhasil  membuat fokus gadis itu teralihkan.

"Kenapa?" tanya Grace.

"kenapa diem terus?" tanya balik Melvin.

"Hem... Gak apa apa" Grace menyahut seraya memberikan senyuman manisnya.

"Laper kan? Mau makan?" tawar Melvin.

"Emang masih ada yang buka ya, jam segini?" Melvin tampak berpikir sejenak.

"Maybe. Kita cari aja" Grace pun mengangguk mensetujui.

Setelah 20 menit lamanya mereka mengelilingi ibu kota ditengah malam seperti ini, dan hasilnya pun nihil, tidak ada restaurant atau pun kedai yang buka saat ini.

"Mau langsung pulang aja? Soalnya udah ga ada yang buka lagi kayaknya" Grace menghela nafasnya, seraya menunduk.

Jujur, saat ini ia sangat lapar, terlebih lagi dari siang tadi Grace belum makan apa pun hingga saat ini. Kebiasaan yang buruk, suka menunda nunda waktu makan.

Melvin melihat ada sebuah kedai nasi goreng yang kelihatannya masih buka. Langsung saja ia menepikan mobilnya.

"Makan nasi goreng mau?" tawar Melvin. Grace mengangguk antusias, selain itu adalah makanan kesukaannya, ia juga akan memberhentikan cacing cacing yang kian memberontak didalam perutnya.

"Ayo" ajak Melvin.

Grace yang hendak membuka pintu ia urungkan, dan menatap kembali Melvin.

"kenapa?" tanya Melvin.

Grace menatap gaun yang dipakainya " Malu.."

"Gpp, gak banyak orang kok disana" Melvin memutari mobilnya, membukakan pintu kemudian membantu Grace turun dari mobil.

Ia memberhentikan langkahnya menatap Grace. "Apa?"

Melvin membuka gulungan rambut Grace, menggerainya hingga leher jenjangnya tak terlihat.

"Gerai aja rambutnya, biar leher kamu gak dingin kena angin malam" ucap Melvin, membuat Grace menelan salivanya karna melihat tatapan tulus dari mata Melvin.

Padahal, niat Melvin membuka gulungan rambut Grace, agar leher jenjang gadis itu tidak diliat orang seperti di acara tadi.

"Bang, nasi goreng dua ya, jangan pedes" pesan Melvin pada si pedagang yang kini malah menatap Grace dari atas hingga bawah.

"Bang?" Melvin mengibas ngibaskan tangannya kedepan muka si pedagang.

"Eh iya?" ucap si pedagang.

"Udah ngeliatin pacar saya nya?" tanya Melvin pada si pedagang, membuat si pedagang itu mengaruk tengkunya.

"Hehe, habisnya saya kaget, liat pacar mas nya cantik pisan atuh" Melvin berhembus lagi.

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang