47🍫

7.6K 544 94
                                    

PERHATIAN!

PART INI BISA MEMBUAT JANTUNG ANDA KEJANG KEJANG, SIAPKAN MENTAL ANDA UNTUK MEMBACA KEUWUAN MEREKA HAHAHAHA (KETAWA JAHAT)

Sepulang sekolah. Grace akan menemui teman teman Melvin dikelasnya. Dirasa koridor kelas 12 sudah cukup sepi, Grace pun melangkahkan kaki nya ke kelas 12 Bahasa 1 untuk menemui temen temen Melvin seperti apa kata Abangnya kemarin.

Grace melirik kedalam, ia tidak menemukan Faisal, Felix atau pun Rafi disana. Hanya ada beberapa siswa siswi lain yang belum pulang.

"Apa mereka udah pulang duluan?" gumamnya.

"Cari siapa? Melvin ga masuk lagi!" ucap seseorang yang baru saja keluar dari kelas nya.

"Eh.. Itu, bukan. Gue cari temen Melvin" jawab Grace.

"Gue juga temenya kali. Eh ralat, mantannya!" ucap Marsha. Grace memutar mata nya jengah, kenapa dia harus bertemu dengan nenek gombel sih.

"Mereka masuk gak?" Grace bertanya.

"Siapa yang lo maksud?"

"Ck. Itu, ka Faisal, ka Rafi sama ka Felix"

"Ohh...mereka semua absen hari ini" ujar Marsha.

"Yaudah makasih" Grace hendak berbalik tetapi Marsha memanggilnya, membuatnya urung.

"Apa?"

"Salamin ke Abang lo ya. Ehehe" ucap Marsha cengengesan.

Grace menaikkan sebelah alis nya "Lo suka Abang gue?"

"Iyalah. Mau gue suka sama Melvin lagi emang?" kata Marsha membuat Grace berdecak sebal.

"Berani emang?" tantang Grace.

"Gak ah mager. Jomblangin gue sama abang lo dong!"

"Saingan lo ka Lydia noh" unjuk Grace pada Lydia yang baru saja keluar dari kelas nya yang tak jauh dari kelas bahasa 1.

Grace menyelonong pergi, meninggalkan Marsha yang hendak menghampiri Lydia, entah apa yang akan dilakukan Marsha kali ini. Memang sangat nakal.

🍫🍫🍫

Sepertinya ia harus pergi seorang diri seperti kemarin kemarin. Grace menaiki taksi untuk sampai ke Apart Melvin.

Selama perjalanan, Grace terus mengunyah permen coklat didalam mulutnya, tanpa menghiraukan pak sopir yang terus berkicau. Grace menghela nafasnya, menyumpal Airpods  itu ke telinganya, lalu menutupinya dengan helaian rambut.

Setelah sampai didepan gedung menjulang tinggi ini. Grace langsung masuk ke dalam, berharap cowok itu ada disana.

Grace terdiam, menatap pintu Apart dihadapannya, ia ragu untuk memencet bel, dan berpikir Apakah cowok itu akan memaafkannya? Atau bahkan dia akan mengusirnya?

Grace menghembuskan nafas gusar, "Bismillah" perlahan ia memencet bel nya.

Dengan sekali pencet saja, tak lama si pemilik membukakan pintu nya, dengan raut wajah yang sulit diartikan, membuat Grace merasa canggung berhadapan dengan cowok itu.

"Ngapain?" tanyanya dingin tanpa menatap ke arah Grace sekalipun.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap Grace hati hati.

"Gue sibuk" ucapnya singkat.

"Pliss Vin. Apa yang Fano bilang itu gak bener, lo lebih percaya dia dari pada gue?" ujar Grace dengan raut wajah kian memelas.

"Iyalah"

Grace menyergit tak paham dengan jawaban cowok itu " iyalah apa?"

"Gatau"

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang