41🍫

8.4K 555 23
                                    

"Vin, bubur nya dimakan ya" Grace meletakkan semangkuk bubur dinakas pinggir brangkar. Padahal setelah dipindahkan ke ruang inap, keadaan Melvin semakin membaik, tetapi cowok itu memanfaatkan keadaan hanya untuk menarik perhatian dari Grace.

"Aduh aduh sakit" rintih Melvin sembari memegangi tangannya yang tak sakit sama sekali, membuat Grace langsung menatapnya cemas.

"Kenapa? Ada yang sakit?" tanyanya khawatir, Melvin menunjukkan senyum smirknya, kemudian menjulurkan satu tangannnya pada Grace.

"Auhh" adu nya layaknya anak kecil yang mengadu pada ibu nya ketika terluka.

Grace meniup niup lembut tangan Melvin, seraya mengelusnya, tentu saja itu membuat Melvin sangat senang.
"Udah, sekarang makan" suruhnya lagi, Melvin menggeleng.

"Suapin, kalo gak, gak mau makan"

Astaga! Melvin sudah seperti anak kecil kalau sedang sakit seperti ini, menjadikan Grace baby sisternya secara tiba tiba.

Grace menghela nafasnya pelan, kemudian menyendukkan sesendok bubur dan disodorkannya ke mulut Melvin.

"Buka mulutnya" Melvin menurut, dengan senang hati ia menuruti ucapan kekasihnya.

Melvin menatap Grace dari dekat, memang sangat dekat, terlebih lagi Grace yang kini duduk diatas brangkar bersama Melvin. Grace yang menyadari itu pun menyelipkan sedikit rambutnya ke belakang telinga, membuatnya sedikit speechless.

"Ngapain ngeliatin terus?" tanya Grace, memberanikan diri membalas tatapan dari cowok itu.

"Gpp, pengen aja. Pacar aku tambah cantik aja, jadi makin sayang deh" ujar Melvin dengan nada yang lembut, membuat detakan tak normal dijantung Grace.

Grace yang tersipu maloe pun tak lagi menatap cowok itu, bisa bisa jantungnya copot entah kemana jika terus menatapnya.

Clek..

Faisal, Rafi, Felix, Rey juga Rene masuk kedalam ruangan. Felix menghampiri Melvin.

Grace turun dari brangkar seraya cengengesan ketika mendapati mata elang dari kakaknya–Rey.

"Sorry Vin, bokap nyokap lo gak bisa jenguk lo kesini katanya, mereka sibuk" ucap Felix tak enak hati.

Melvin tersenyum miris, saat seperti ini saja dirinya tak diperhatikan oleh kedua orang tuanya, membuatnya semakin yakin bahwa dirinya tak lagi memiliki orang tua didunia ini.

Grace mengelus bahu Melvin seraya tersenyum tulus "Harus ngertiin ya. Kan masih ada aku disamping kamu" ucapnya.

"Emang lagi manja, lagi pengen dimanja, pengen berduaan dengan dirimu saja, emang lagi syantik, tapi bukan sok syantik" sindir Faisal dengan menyanyikan lagu siti badriah, membuatnya mendapatkan sorotan tajam dari Melvin.

Grace melirik ke arah Rene disamping Felix
"Ren, lo pulang aja gih, udah malem. Seharian lo disini kan, apalagi besok udah mulai sekolah" ucap Grace memberitahu.

"Kak Felix, kak Faisal, kak Rafi juga pulang aja, bang Rey temenin Grace disini"

Rene menghela nafasnya pelan.
"Yaudah, tapi lo besok sekolah kan?" tanya Rene. Grace mengangguk mengiyakan.

"Kalo gitu kita pamit ya Vin, Rey, Grace"

Sepergian mereka, kini Rey merebahkan tubuhnya disofa, melipat kedua tangannya kebelakang sebagai bantalan.

"Rey" panggil Melvin.

"Paan?"

"Thanks, lo udh mau temenin gue disini seharian"

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang