59🍫

6.6K 482 26
                                    

PAGI- Grace berjalan melewati lorong lorong kelas dengan tergesa gesa. 5 menit yang lalu Marsha menyuruhnya untuk menemuinya diruangan cctv.

Grace membuka pintu ruangan tersebut, dan nampaklah Marsha yang duduk dengan tenang sambil memperhatikan layar dihadapannya.

"Ada apa lo nyuruh gue cepet cepet ke sini?" tanya Grace, Marsha menoleh.

"Liat ini" Grace mendekat dan melihat layar komputer itu dengan mata yang menyipit.

Seketika pasokan udara diruangan ini menyempit. Grace menahan sesak didadanya, melihat Melva tengah bermesraan dengan Melvin didalam Uks.

"Jangan lama lama liatnya aelah, cari penyakit aja" celetuk Marsha.

Grace langsung membuang mukanya dan menatap Marsha. "Lo nyuruh gue dateng cepet cepet cuma buat liat itu?!"

Marsha tersenyum simpul, "Bodoh, makannya liat pake mata!" sentak Masrah membuat Grace memutarkan matanya jengah.

"Apaan si gue ga paham!"

Untungnya Marsha sudah ahli dalam meretas cctv, ia pun memutar kembali rekaman cctv itu dari awal. Sontak mata Grace seketika membulat.

"Sore nanti, Melvin tampil band di haiko cafe, lo harus dateng!" Grace mengerutkan dahinya.

"Kenapa harus?"

Marsha berdecak "Udah sih dateng aja, ribet!" Grace menghela nafas pelan lalu mengangguk.

"Gue tunggu diparkiran" kata Marsha membuat Grace mencium aroma tidak enak.

"Mau nebeng lagi lo?" terka Grace, Marsha cengengesan sebagai jawaban.

Bel berbunyi, dan Grace ke luar dari ruangan cctv menuju kelasnya. Ditengah perjalanan tiba tiba bahu Grace tersenggol oleh bahu seseorang. Grace meringis pelan, tetapi orang itu pun ikut meringis padahal dia lah yang sengaja menyenggol bahu Grace.

Grace berbalik, dan entah kenapa ia merasa muak melihat wajah Melva yang menunjukkan bahwa dialah korban.

Melva meringis lagi "Awssh... Vin, bahu gue sakit banget" Grace menahan mati matian agar matanya tidak bertemu dengan mata Melvin. Tetapi sial, mata mereka berdua harus bertemu dan itu memakan durasi yang lumayam lama.

Grace mengepal lengannya kuat kuat, kenapa dirinya tidak bisa berpaling dari tatapan mematikan ini? Kenapa dirinya harus terus menatap cowok dihadapannya saat ini?

Melvin membuang muka terlebih dahulu karna Melva yang menarik lengannya, Grace hendak pergi tetapi suara itu menghentikan langkahnya.

"Benci sama gue aja, jangan bawa orang lain ke dalam masalah lo dan gue! Apalagi Melva, gue gak suka!" Grace menarik nafas dengan mata terpejam.

Astaga! Benar benar oksigen dilingkungan ini sudah habis sepertinya, Grace tak bisa lagi menahan sesak yang sangat mendalam, perkataan Melvin begitu menohok pikirannya.

Grace melanjutkan jalan dengan perkataan Melvin yang terus terbayang bayang dipikirannya.

Benci sama gue aja, jangan bawa orang lain ke dalam masalah lo dan gue! Apalagi Melva, gue gak suka!

🍫🍫🍫

Bel pulang berbunyi, Grace langsung membereskan alat tulisnya dan dimasukkan ke dalam tas dengan terburu buru, membuat Rene diam memperhatikan nya, Rene bersuara.

"Malem nanti jadi ke rumah Via kan?" Grace memberhentikan aktivitasnya dan menatap Rene disebelahnya.

"Sorry Ren, gue ada urusan mendadak, besok malem aja deh ya?"

MELVIANO (selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang