Hari senin.
Hari paling dikutuk oleh Grace. Menurutnya, hari senin itu hari paling membosankan, bagaimana tidak?
Pertama, ia harus mengikuti upacara bendera satu setengah jam lamanya.
Kedua, ada dua mata pelajaran yang tidak disukai nya.
Ketiga, hari senin itu hari paling lama tuk dilalui. Menyebalkan bukan?
Seperti saat ini, Grace tengah berbaring dibrangkar UKS, menghindari teriknya sinar matahari saat upacara. Pastinya ditemani oleh kedua sahabatnya juga, Rene dan Via.
Grace mengunyah coklat didalam mulutnya, sambil menatap langit langit UKS. Rene, cewek itu tengah asik memainkan peralatan kesehatan milik petugas PMR. Sedangkan Via, ia tengah asik tertidur disofa Uks.
Tidak ada yang membuka suara hingga saat ini. Sampai akhirnya.
BRAK..
Pintu Uks terbuka lebar, membuat ketiga manusia yang ada didalamnya terkejut dibuatnya. Dan si pelaku, hanya menunjukan cengiran manisnya diambang pintu.
"Sialan" geram Grace.
"Lo pada ngapain di UKS?" tanya Faisal.
"Madol kak" celetuk Via, membuat Grace dan Rene menatap tajam ke arahnya.
"Kenapa?" tanya Via dengan polosnya. Rene mendekati Via.
"Ka Faisal kan osis, goblok. Tar kalo kita dihukum gimana?!" bisik Rene pada Via.
"Ekhem.." Gumam Faisal.
Selanjutnya, ada Rafi, Felix juga Melvin yang masuk kedalam Uks dengan nafas terengah engah.
"Kenapa lari lari?" tanya Rene pada Felix.
"Takut ketahuan guru" jawabnya. Rene menyodorkan segelas teh miliknya pada Felix.
"Aduh cape banget gue" lirih Melvin. Melvin mendekati Grace, kemudian tatapannya beralih ke air teh dinakas.
"Punya lo?" tanya Melvin pada Grace. Grace mengangguk. Langsung saja Melvin meneguk habis teh hangat yang tadinya dibuatkan untuk Grace.
"Ehh, ko diminum sih? Kan punya gue. Lagian juga udah gue minum" ujar Grace.
"Gpp, romantis jadinya kan" balas Melvin terkekeh, membuat Grace bergedik.
"Mending cabut kantin yu" ajak Grace pada kedua temannya, Rene dan Via pun menggangguk antusias.
Mereka keluar dari UKS. Tapi sialnya, mereka harus dipertemukan dengan guru killer yang sangat kejam, siapa lagi kalo bukan Bu Muni?
"Kalian bolos?!" Tanya Bu Muni sengaja menaikkan suaranya.
"Enggak Bu, kita tadi abis dari Uks nemenin Grace pingsan" elak Rene, Grace menaikkan alisnya menatap Rene.
Lah gue kan ga ikut upacara, gimana bisa pingsan, jigan! Batinya.
Bu Muni mendekati Grace sambil memicingkan matanya, Grace mundur perlahan, ketika melihat mata tajam dari Bu Muni. Melihat itu Grace bersusah payah meneguk slivanya.
"Grace keliatannya baik baik aja" kata Bu Muni.
"Egh... Tadi Grace beneran pingsan Bu, dia kelelahan, darah nya rendah Bu, saya takut dia gada umur, makannya kita bawa ke Uks" ucap Rene.
"bngsat lu Rene!" batin Grace tersenyum sambil menatap Rene.
Grace mengangguk dan memberikan tatapan memelas pada Bu Muni.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIANO (selesai)✔
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!!! Rank 1 #fiksiremaja 03/07/2021 Rank 1 #Badword 30/12/2020 Rank 1#Perusuh 02/01/2021 Rank 1 #Melviano 02/01/2021 Rank 1 #Kakakkelas 14/12/2020 Rank 3 #Onar 10/01/2021 Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan...