071

3.2K 571 128
                                    

Jangan Lupa Vote and Comment





















Permasalahan Jasmin di sekolah belum juga selesai. Temen-temen dia dulu yang bikin Jasmin bisa terjerumus ke pergaulan bebas gak terima saat gue turun tangan buat nyelesain semuanya. Mereka malah balik hajar Jasmin. Gue tau saat kemaren Jasmin pulang dengan keadaan lebam di deket mata dan luka di ujung bibirnya. Awalnya Jasmin gak ngaku dia dipukulin sampai akhirnya Leo bantu gue buat bujuk dia.

Hal ini lah yang bikin gue belum bisa kembali kerumah bareng Jaehyun dan harus berhadapan dengan orangtua anak-anak itu di ruang kepala sekolah SMAnya Jasmin. Gue sendirian di sini karena Jaehyun memang gak tau menau masalah ini. Jaehyun lagi ke Surabaya buat ngurus sesuatu di Polda Jatim. Gue juga ragu ngasih tau Jaehyun karena kalian pasti paham gimana karakter Jaehyun saat dia tau ada yang sakitin anak dia.

"Anak kami itu tidak salah apa-apa. Jasmin yang salah. Dia kan suka cari gara-gara karena itu anak kita bales mukulin dia"

"Bener tuh, anak saya tuh mana tega sih mukulin orang. Jasmin aja itu yang cari gara-gara"

"Jasmin kan anak nakal, suka mabuk-mabukan mah kata anak saya. Suka ngerokok juga, anak bermasalah itu pasti. Pelacur kali tuh suka keluar-masuk diskotik"

"Bener banget, bu Junghee gimana sih urus anak? Becus gak sih?"

Tau gak sih di sini anak gue korban tapi mereka bikin seolah anak gue itu yang bersalah. Mereka sebagai orangtua yang gak tau kelakuan asli anak mereka malah playing victim. Gue tau mereka itu orang-orang kaya dan dari kalangan atas dan pejabat negara juga. Mereka gak terima anak mereka disalahin dan malah salahin balik Jasmin. Gue jujur daritadi gemeter banget. Gue di sini buat cari keadilan untuk anak gue bukannnya dengerin cacian mereka terhadap anak gue.

"Bapak dan ibu harusnya melihat seperti apa anak kalian semua! Dengan kejadian ini seharusnya kalian sadar bagaimana kalian mengasuh anak kalian. Anak itu karakternya bentukan orangtua, seperti apa dia tumbuh itu tergantung dengan bagaimana orangtua mereka didik mereka. Jika orangtua mereka saja tidak berpendidikan maka tidak mengherankan mereka tumbuh menjadi anak yang tidak bisa memanusiakan oranglain"

"APA?! Ibu Junghee merendahkan kami?"

"Tidak, saya hanya bicara sesuai fakta. Anak saya di sini sebagai korban. Anak saya yang dianiaya oleh anak kalian. Jika kalian mengatakan anak saya yang bersalah karena attitude dia maka lihat anak kalian seperti apa!. Saya rasa kalian semua pasti tau sebejat apa anak kalian tapi kalian mencoba menutupi semuanya. Memang benar tugas kita melindungi anak tapi jangan pernah menutup mata atas kesalahan mereka. Sikap kalian yang seperti ini membuat anak kalian terbentuk menjadi anak pembangkang dan terjerumus ke pergaulan yang tidak sehat. Kalian seharusnya berterimakasih kepada anak saya yang menolak membawa kasus ini ke jalur hukum. Jika sikap anda sekalian terus seperti ini, saya tidak punya pilihan lain selain membawa kasus ini ke jalur hukum. Jangan berdalih atas nama perlindungan anak! Anak kalian semua sudah berusia 18 tahun sehingga dapat dikenai hukuman pidana. Akan saya pastikan anak kalian dihukum tanpa ada dispensasi ataupun kecurangan hukum di dalamnya"

"Anda mengancam kami?"

"Saya tidak mengancam hanya saja saya ingin mencari keadilan untuk anak saya. Anak saya di sini korban tapi kalian malah mencomoohnya. Apa perlu sekalian saya seret nama kalian dan menuntut kalian semua atas pencemaran nama baik? Jangan hanya kalian adalah orang kaya dan punya jabatan tinggi kalian bisa seenaknya. Kalian memilih lawan yang salah, saya seorang ibu dan kalian harus paham apa yang bisa dilakukan seorang ibu untuk anaknya. Jika saya kalut bukan hanya anak kalian yang saya seret ke pengadilan tapi anda sekalian juga bisa saya seret ke pengadilan. Jika dalam waktu tiga hari tidak ada permintaan maaf kepada anak saya maka jangan pernah bermimpi untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai tapi ingat tidak hanya nama anak kalian yang terseret ke pengadilan!"

Double J || JJH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang