Happy Reading❤
Sudah satu jam lamanya Adit dan Nadjwa berada di candy shop, sejak tadi Nadjwa sibuk memilih permen-permen yang ada disana.
Perempuan ini terus berjalan tanpa lelah, Adit mengikutinya karena paksaan darinya. Toko ini sangat penuh dengan banyaknya permen, jadi wajar saja kalau Nadjwa memilihnya sangat lama.
Saat berjalan beriringan, semua sorot mata melihat mereka. Mungkin orang-orang mengira bahwa mereka berpacaran,dikarenakan mereka memakai hoodie couple berwarna hitam dan merknya pun sama yaitu hoodie bermerk champion.
Nyatanya perkiraan orang-orang itu tidak benar. Mereka tidak berpacaran, apa lagi sifat Adit yang anti dalam berpacaran. Dengan wanita saja dia cuek, apa lagi berpacaran? Sungguh mustahil.
"Dit, yang ini kayaknya enak deh." Sejak tadi Nadjwa hanya bicara itu-itu saja, tidak ada yang lain.
Adit hanya diam tidak menjawabnya. "Yang ini kayaknya lebih manis ya?" Adit mendengus kesal, sebenarnya ia tidak ingin menjawab semua pertanyaan Nadjwa, tetapi kalau perempuan ini tidak dilayani, mungkin ia akan bawel seperti burung beo.
"Ya." hanya itu kata-kata yang terlontar dari mulut nya, "Ihh Adit! Serius!"
"Kamu mah dari tadi jawabnya cuma 'iya,iya' aja."
"Gak usah banyak omong." Ketus Adit yang menatapnya datar.
Nadjwa hanya bisa menghela napas panjang, ia melirik sekitar toko sudah hampir berjam-jam mereka berada di toko ini. Nadjwa hanya berdiri memandang Adit yang tak kunjung bicara.
"Kasih saran dong." Nadjwa kembali membuka suara. Mungkin bagi Adit ocehan Nadjwa adalah sampah, tapi jika Nadjwa tidak terus berceloteh, perjalanan mereka akan sepi.
"Kayaknya susah banget ya luluhin hati kamu," katanya. "Jangan pernah lo berfikiran buat luluhin hati gue, karena cara lo gak akan berhasil."
"Kita liat aja nanti!" Nadjwa sangat menantang Adit saat ini. Ntah mengapa belakangan ini Nadjwa sangat bawel dan seperti anak kecil. Begitu lah sifatnya terkadang suka berubah-ubah.
Ia sadar bahwa ia sudah mengagumi Adit karena hal semalam. Hanya satu malam Adit dapat membuatnya jatuh cinta. Semudah itu Nadjwa jatuh hati padanya?
Tidak. Nadjwa tidak mudah jatuh cinta, ia merasakan ada yang berbeda dengan sikap Adit, Adit lebih perhatian sekarang. Ia merasa aneh dan ingin mengetahui lebih lanjut di balik sifat perhatian Adit pasti ada dalangnya.
Bisa di bilang Adit itu cuek-cuek perhatian. Ia memang nampak tidak peduli dengan Nadjwa, tetapi Nadjwa bisa merasakan perhatiannya lewat sikap dingin yang tersembunyi, hanya Nadjwa yang tau itu. Karena hanya ia yang merasakan, orang lain tidak akan merasakannya.
Sebenarnya Nadjwa mengagumi Adit sudah lama, tetapi baru sekarang ia merasakannya lebih dalam, ia sempat berpikiran untuk mendekati Adit, contohnya seperti ini. Semoga dengan ia dekat seperti ini, ia akan berhasil mengungkap sifat perhatian Adit. Dan semoga misinya berhasil juga rasa kagumnya pada Adit tidak semakin mendalam.
"Dit! Jangan diem aja dong!" Adit sama sekali tidak peduli dengan gadis yang berada di depannya ini.
"Bisa diem gak si lo?!" Pekiknya nampak geram.
"Pacaran kok ribut terus sih mba, mas." Penjaga toko permen itu merasa heran dengan tingkah Adit dan Nadjwa.
Adit memandang penjaga itu dengan pandangan datar. "Eh ngga mba. Kita gak pacaran," jawab Nadjwa.
"Eh kalian cocok loh, tapi sayang cowoknya terlalu cuek. "Ucapan penjaga itu mendapatkan tatapan tajam dari Adit.
Penjaga yang menyadari itupun mendadak diam dan berbasa-basi, "Oh iya mas, mendingan si mba nya di beliin permen-permen terbaru disini biar dia seneng," saran penjaga toko itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADITYA [Proses terbit]
Teen FictionAditya seorang lelaki tampan, pemberani mudah bergaul, dan tentunya nakal. Namun jika sudah menyangkut tentang perempuan sifat extrovertnya hilang seketika dan ia menjadi pria cuek kecuali pada perempuan dilingkupan keluarganya Sifat cuek Adit ter...