62. Karena aku mencintaimu

471 25 20
                                    

Dengerin mulmednyaa😍
-Tak seindah cinta yang semestinya, Naff.
Happy Reading❤

A

ku tidak tau apa alasanku menyayangimu, yang aku tau dan yang aku rasakan sekarang adalah, aku mencintaimu lebih dari apapun. -Aditya Rakhananta.

***

Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, setelah berbulan-bulan menjadi kelas sebelas, kini Adit sudah naik ke kelas dua belas. Angkatan Abi dan Arkhan sudah lulus, kini sisanya hanyalah angkatan Adit.

Adit berangkulan dengan Rafa, Randi, dan juga Abdul. Keempatnya sangat bahagia jika dilihat-lihat. Adit tersenyum bahagia menatap Nadjwa dari kejauhan, Nadjwa juga berangkulan dengan ketiga temannya.

Nadjwa and the geng menghampiri Adit and the geng. "Gimana?" tanya Nadjwa. Adit menaikkan sebelah alisnya. "Apanya?"

"Juara berapa di kelas sebelas?"

"Alhamdulillah satu lagi, lo berapa?" Nadjwa menempelkan jari telunjuk dan jari jempolnya didagu. "Berapa ya? kalau aku dapet ranking pertama kamu mau traktir aku bakso?"

"Iya sayang aku traktir, cuma traktir doang mah kecil. Cepet kasih tau kamu ranking berapa?"

"Alhamdulillah sama kayak kamu," jawab Nadjwa. Adit tersenyum sumringah, ia mencubit sebelah pipi Nadjwa dan memeluknya erat. "Uh sayang banget," ucap Zahra dengan gemas.

"INI SEKOLAH WOI BUKAN TEMPAT PACARAN!" teriak Rafa yang melihat keuwuan mereka. "Plis dong gue sendiri disini yang jomblo! lo semua emang gak ngehargain ya sabar yaallah." Rafa mengelus dadanya sabar.

"Suruh siapa jomblo, tembak noh si Ranti. Lo suka 'kan?" tebak Randi membuat Rafa tersenyum ke arah Ranti yang sedang bercanda bersama teman-temannya. "Apaan sih lu," ketus Rafa.

"Muna lo," sahut Adit menyindir Rafa. "Eh gimana kalau nanti malem kita double date?" usul Randi langsung diangguki semuanya.

"Double date aja pada cepet lo semua! gue sama siapa cui? lo pada gak kasian apa sama gue? jahat! aku benci kalian!" gerutu Rafa.

Semuanya menghembuskan napas kasar. Mereka kesal pada Rafa karena pada momen seperti ini Rafa terus menganggu mereka. "Ranti!" Randi melambaikan tangannya ke arah Ranti, Rafa dibuat bingung olehnya.

"Apaan sih lo? lo mau ngapain?" tukas Rafa panik. "Gak usah geer deh, orang gue cuma manggil si Ranti doang," cibir Randi.

Ranti menghampiri mereka. "Ada apa? tumben lo manggil gue?" tanya Ranti membuat Rafa gugup, lelaki itu menahan salivanya dalam-dalam dan tersenyum ke arah Ranti dengan tampangnya yang sok cool.

"Lo mau gak double date sama si Rafa nanti malem? sama kita-kita juga kok," ujar Randi mendapat injakan kaki dari Rafa. "Eh gak, Ran, si kutu buldog emang suka bercanda," kekeh Rafa kikuk.

"Jadi yang bener gue ikut double date apa gak nih?"

"Ikut, mau gak? tenang semua makanan dibayar sama Rafa," ucap Randi enteng. "Boleh deh, jemput gue ya Raf, lo punya nomor gue 'kan? chat aja nanti gue sharelok."

Rafa nampak terkejut sekaligus senang dengan jawaban yang Ranti berikan, ia tersenyum sangat manis. "Ya udah kalau gitu gue kesana dulu, bye!" pamit Ranti.

"Aduh gila sih si Ranti bikin gue terbang coi!" seru Rafa. "Eh Markonah! emang muna ye lu! tadi aja gak mau, sok jaim lo halah telek kau!"

Wardam +62

Rafa sanjaya: yuhuu

Adam davidsan: apaan dah lu

ADITYA [Proses terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang