10. Imam

372 75 16
                                    

Happy Reading❤

Sore ini seluruh siswa Alerga berkumpul di wardam untuk merayakan kemenangannya atas perlombaan basket dengan cara menyumbangkan nasi goreng babeh pada pengemis jalanan.

"Seriusan Dit lo mau bayar semuanya?" tanya Abdul yang sedang menyantap mie goreng. "Serius."

"Gue salut sama lo Dit, selamat." Ucap Abi menepuk bahu Adit. "Makasih bang."

"Bang Arkhan kemana?" tanya Rafa. "Mati," jawab Adit sekenanya.

"Serius nanya," cicit Rofi.

"Apaan orang gue yang nanya duluan kok lo ikut-ikutan?"

"Suka-suka gue lah, gue ini."

"Assalamuallaikum mamang," sahut Arkhan yang datang bersama Nadjwa.

"Waalaikumsallam. Pacaran teros," sindir Ben.

"Siapa Ben yang pacaran?" timpal Riyana saat ia keluar dari dalam wardam.

"Arkhan sama Nadjwa."

"Emang kalian pacaran?" tanya Riyana dengan wajah terkejutnya.

"Muke, nggak Yan. Ben mah ngadi-ngadi biarin aja."

"Oh gitu, kalau jadian juga gapapa. Gue juga bukan siapa-siapanya Arkhan jadi gak berhak juga buat marah," ucap Riyana meminum esnya dengan santai tanpa adanya beban.

Arkhan tergelak, gue gak salah denger  Riyana ngomong begitu? Batin Arkhan.

"Gue pulang duluan ya," pamit Riyana cuek. "Kenapa?" tanya Dino.

"Gapapa pengen mandi aja gerah soalnya." Riyana memakaikan tasnya di belakang punggung.

"Meni hareudang emang kalau liat dia sama yang lain," sahut Abdul melirik Arkhan dan Nadjwa.

"Mengikhlaskan seseorang dengan dia yang dicintai itu lebih baik dibanding harus melihatnya terluka jika bersama kita," ucap Randi bijak.

"So bijak lo anjir!" Sahut Ben, "Tapi bener kan?"

"Iya sih bener, patut di contoh." Abdul mengacungkan jempolnya.

"Mandi aja di rumah gue kenapa emang?" tukas Adam pada Riyana.

"Ngga enak Dam. Gue balik duluan ya assalamuallaikum."

"Waalaikumsallam, mau gue anterin gak ka?" tawar Abdul.

"Ngga usah Dul, gue bisa sendiri."

"Bang anterin sono," bisik Randi pada Arkhan membuatnya mengangguk.

"Pulang sama gue aja Yan, gue anter sampe rumah," ujar Arkhan.

"Bahhh bagai pakboi kelas kakap," sahut Ben.

"Ngga usah Ar, lo kan udah ada Jua. Kasian dia kalo lo tinggal," sindir Riyana secara halus.

"Cemburu ya neng?" ledek Rofi. "Siapa juga."

"Gapapa kak, disini juga rame. Lagian kak Arkhan bukan siapa-siapanya aku, kakak pulang aja ya sama kak Arkhan," ucap Nadjwa.

"Yakin bukan siapa-siapa? Tapi kok kayak deket gitu," sindir Riyana lagi.

"Udah Yan, lo balik aja sama si Arkhan," sahut Abi.

"Ayo Yan," ajak Arkhan diangguki Riyana. "Beneran gapapa?" tukas Riyana.

"Cielah beneran, kaya sama siapa aja lo."

"Sama siapa emang?"

"Temen kan?"

ADITYA [Proses terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang