Happy Reading❤
"Dito." Nadjwa menatap Dito dengan tatapan terkejut sekaligus tidak menyangka, setelah sekian lamanya tidak berjumpa kini ia menemukannya kembali.
Dito pramudya lelaki tampan, berbadan tinggi, di sertai senyum yang manis. Dia lah laki-laki yang memberi warna dihidup Nadjwa dulu sewaktu SMP saat ayahnya meninggalkan keluarganya begitu saja.
Dito adalah mantan kekasih Nadjwa, mereka menjalin hubungan selama satu tahun. Umur Dito setahun lebih tua dari Nadjwa. Mereka berpacaran saat Nadjwa masih kelas 7 dan Dito kelas 8 SMP.
Saat Abi mengetahui bahwa Dito berpacaran dengan Nadjwa. Ia sangat tidak terima, Dito dulu anak yang nakal. Selalu berurusan dengan guru BK dulu.
Abi hanya tidak ingin kalau adik kesayangannya itu kenapa-napa karena ulah nakal Dito. Sampai pada saatnya, Abi memaksa Dito untuk memutuskan hubungannya dengan Nadjwa. Abi memberikan ancaman, kalau Dito tidak menuruti perintah Abi ia akan habis ditangan Abi.
Terlebihnya, yang membuat Dito takut akan ancamannya adalah, ia pernah di bully oleh Abi karena telah menangisi Nadjwa sampai akhirnya Dito kapok. Ia memutuskan hubungannya dengan Nadjwa dan pindah ke sekolah lain.
Setelah satu tahun lamanya Dito pergi meninggalkan Nadjwa. Akhirnya ia muncul, namun bukan dengan sejuta rindu melainkan dengan seribu kebencian. Ya, bisa dipastikan Dito sangat membenci Abi dan ingin membalaskan dendamnya lewat Nadjwa.
Dito terkekeh, "Hai Jua. Apa kabar? Gimana hidup lo yang sekarang?"
Nadjwa memandang Dito dengan pandangan aneh, penampilan Dito sangat berubah, ia jauh lebih terlihat nakal di banding Dito yang dulu.
"Ba-baik," jawab Nadjwa gugup. Adit menarik tangan Nadjwa agar ia menjauh dari Dito. "Dia siapa lo?" Tanya Adit.
"Di-dia mantan aku." Jawaban Nadjwa sangat membuatnya terkejut. Adit kembali ke tempat semula. Sekarang ia sedang berhadapan dengan Dito.
Kini mereka beradu pandang, mengisyaratkan tanda permusuhan. "Apa maksud lo nyerang gue?"
Dito menepuk sebelah pundak Adit, "Santai bro. Gue gak ada maksud apa-apa selain-." Dito melirik Nadjwa. "Gue cuma pengen lo serahin dia ke gue," pintanya.
"Gue aja gak tau lo siapa, ngapain gue serahin dia ke lo?" Ucap Adit dengan tatapan angkuhya.
Dito terseyum miring, "Keliatannya lo takut banget ya kalau dia gue ambil? Emangnya dia siapa lo?"
"Cewe gue." Jawaban Adit membuat Nadjwa terkejut bukan terkejut lagi tetapi sangat terkejut.
Kenapa Adit gak bilang aja kalau aku ini temennya? Kenapa sih dia selalu bikin jantung aku pengen copot! Batin Nadjwa.
"Di bayar berapa lo buat jadi cewe dia, Ju?" tukas Dito.
"Kurang ajar!" Pekik Adit. Adit melayangkan pukulannya. "Apa maksud lo ngomong kayak gitu?!"
Kedua teman Dito tidak bisa diam saja melihat Dito yang dipukuli oleh Adit. Adit dipukul oleh kedua teman Dito dari arah belakang hingga membuatnya tersungkur. "Ikut gue!" Dito memaksa Nadjwa untuk mengikutinya.
"Lepasin dia!" Sarkas Adit. Dito tertawa, "Gak segampang itu man!"
"Berhenti atau lo bakal mati!" Bentakan itu membuat semuanya menoleh ke arahnya.
"Bang Abi." Abi datang sangat tepat pada waktunya, sebelumnya Nadjwa memang menelponnya saat Adit dipukuli oleh mereka. Abi membawa beberapa anak-anak Alerga diantaranya, Arkhan, Amal, Rofi, Rafa, Dino, dan Ben.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADITYA [Proses terbit]
Teen FictionAditya seorang lelaki tampan, pemberani mudah bergaul, dan tentunya nakal. Namun jika sudah menyangkut tentang perempuan sifat extrovertnya hilang seketika dan ia menjadi pria cuek kecuali pada perempuan dilingkupan keluarganya Sifat cuek Adit ter...