Nadjwa duduk di penyangga kasur. Hari ini ia sangat lelah sekali, ia merebahkan tubuhnya di kasur dan memainkan ponselnya.
Ia membuka instagram sebagai penghilang bosan yang melanda dirinya, gadis itu menge-like beberapa foto yang temannya posting di instagram. Fotonya sangat bagus, Nadjwa ingin seperti mereka, tetapi tidak bisa. Dia tidak bisa seriang dulu.
Tingg.
Notifikasi itu datang dari aplikasi whatsapp, Nadjwa membukanya untuk mengecek siapa yang mengirim pesan.
Aditya: Ju
Nadjwa: iya kenapa Dit?
Aditya: tadi aja gak usah pulang
Nadjwa: loh kenapa? Udah malem juga kan
Aditya: gue...
Nadjwa: kenapa?
Aditya: gue sedetik aja udah kangen sama lo
Aditya: makanya gue gak mau cepet-cepet pulang
Aditya: takut kangennya berlebihan, kan gak lucu kalau gue mati karena kangen sama lo
Nadjwa: paansih, gombal!
Nadjwa tertawa membacanya, bisa-bisanya Adit gombal di malam-malam seperti ini.
Aditya: gue serius, Ju
Aditya: Ju, kok lama balesnya
Aditya: lo marah ya sama gue?
Aditya: yang gue lakuin salah lagi ya?
Baru saja di tinggal sedetik, sudah bilang lama membalasnya. Padahal cuma sedetik.
Nadjwa mencoba meminta kepastian lewat chat. Sebenarnya ia tidak mau, tapi ia hanya mencoba Adit peka atau tidak.
Nadjwa: serius-serius, ngasih aku kepastian aja ga
Nadjwa: eh ga ko, siapa juga yang marah
Nadjwa: aku kan udah bilang, aku udah maafin kamu
Aditya: masa? Boong kali
Nadjwa: aku mah ga pernah bohong, emangnya kamu
Aditya: dih, nyindir terus ni ya...
Nadjwa: bodoamat wle!
Aditya: serius-serius, ngasih aku kepastian aja ga. balasan: hah? Gimana-gimana?
Nadjwa: gak tau mikir aja sendiri
Aditya: dih ko gitu, emang kepastian itu apa?
Nadjwa: g tau
Aditya: oh yaudah
Sumpah rasanya Nadjwa ingin mencekik leher Adit sekarang juga, benar-benar keterlaluan.
Nadjwa: Y
Aditya: kenapa? Gue salah lagi ya?
Read.Adit terus mengacak-acak rambutnya frustasi. Apa ia salah ketik? Apa ia salah lagi? Baru saja Nadjwa memaafkannya ia sudah berulah lagi. "Emang salah gue dimana sih?" ujar Adit bermonolog.
"Aih kamu kenapa Adit ngomong sendiri?" tukas Dewi yang sedang membersihkan tumpahan air di meja karena ulah Megan. "Bun, aku mau nanya."
Dewi menghentikan aktivitasnya dan mendekat pada Adit. "Nanya apa?"
Adit menyodorkan ponselnya, ia tidak peduli bundanya akan meledeknya 7 hari 7 malam, asalkan Nadjwa tidak marah lagi padanya. "Coba baca deh, Bun. Salah Adit dimana sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADITYA [Proses terbit]
Novela JuvenilAditya seorang lelaki tampan, pemberani mudah bergaul, dan tentunya nakal. Namun jika sudah menyangkut tentang perempuan sifat extrovertnya hilang seketika dan ia menjadi pria cuek kecuali pada perempuan dilingkupan keluarganya Sifat cuek Adit ter...