Author pov.
"Siapa kau?" Tanya Y/n kebingungan, sesaat ia, melihat pria dihadapannya itu.
"Apa kau lupa? Aku Jimin, temannya Taehyung... majikanmu itu." Ujarnya, yang membuat Y/n tercengang, ketika mendengar kalimat terakhirnya.
"M-majikan?"
"Ne, kau pembantunya bukan?" Tanya-nya memastikan.
"Eoh, itu... ne, aku pembantunya." Jawab Y/n, sedikit sendu.
Bagaimana dia tidak sedih? Taehyung dengan teganya, memberi tahu orang lain, jika dia hanya-lah seorang pembantu. Apa sebenci itu-kah Taehyung padanya, hingga dia benar-benar tega merendahkan harga diri istrinya sendiri.
"Bukannya itu Taehyung dan istrinya?" Pekik Jimin, yang seketika membuyarkan lamunan gadis Jeon itu, "Y/n kau mau menemuinya?" Lanjutnya, begitu antusias.
"Ani... aku tidak bisa!! Kau saja yang pergi menemuinya." Tolak Y/n hendak melangkah pergi, namun dengan cepat, Jimin langsung saja menarik tangannya.
"Ayolah!! Tidak baik bukan, jika kau tak menyapa majikanmu."
"Tapi---" Belum saja Y/n akan menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba Jimin langsung saja menariknya pergi dari sana.
"Taehyung-ah!!" Panggil Jimin, setelah mereka sampai dihadapan Taehyung.
"Eoh, Jimin? Y/n?" Ucap Taehyung terlihat kaget, dengan kedatangan kedua manusia itu.
"Kalian sedang makan siang? Haisss pasti menyenangkan sekali menjadi pengantin baru." Goda Jimin, sembari membawa
Y/n duduk disampingnya. Dan itu sungguh membuat Y/n merasa tidak nyaman, karena dia duduk tepat dihadapan Taehyung."Tentu saja!! Taehyung selalu saja ingin menempel padaku." Ujar Joy, yang langsung saja bergelayut manja ditangan Taehyung. Dan sumpah demi apa-pun itu sungguh menyakitkan untuk Y/n, yang melihatnya.
"Kenapa kau bisa bersama Y/n?" Tanya Taehyung intens.
"Aku kebetulan bertemu dengannya didepan jalan sana." Jawab Jimin tak kalah intens-nya. Ia lalu menoleh kearah Y/n, "Oyah Y/n, sedang apa tadi kau sendirian dipinggir jalan?" Lanjut Jimin, bertanya.
"Eoh, itu aku---- Aku sudah mencari pekerjaan." Jawab Y/n sedikit gugup, karena sedari tadi Taehyung tak pernah lepas menatapnya, dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Benarkah? Bukannya kau sudah bekerja ditempat, Taehyung?" Tanya Jimin, kembali.
"Ah.. itu aku membutuhkan uang lebih untuk biaya adikku kuliah." Ujar Y/n, tersenyum.
"Jinjja? Kau ternyata mempunyai seorang adik? Wah,,, daebak!! Kau bukan hanya cantik, tapi juga sangat mandiri, Y/n. Ahhh,, andai saja aku bisa mempunyai istri sepertimu."
"Ekhemmmmm..." Tiba-tiba saja Taehyung berdeham, hingga membuat Jimin dan
Y/n-pun, menoleh kearahnya. "Kau terlalu berlebihan memujinya, Jim." Ujar Taehyung, sedikit ketus."Memangnya salah, jika aku memujinya seperti itu? Pria mana yang tidak akan kagum dengan, Y/n? Dia wanita yang sempurna." Sarkas Jimin. Dan entah kenapa itu sangat membuat Taehyung tidak suka ketika mendengarnya.
"Haissss, sudahlah!!"
"Ah,, kalau begitu saya harus segera pergi. Kalian lanjutkanlah mengobrolnya... saya masih banyak pekerjaan rumah yang musti saya selesaikan. Karena tugas saya sebagai seorang pembantu belum selesai." Sela Y/n, yang menekan kata 'Pembantu' nya. Hingga membuat Taehyung kembali menatapnya.
"Eoh, apa mau ku-antar, Y/n?" Tawar Jimin, namun Y/n dengan cepat menolaknya.
"Tidak usah!! Aku akan naik bus saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]
RomanceY/n Gadis cantik dan lembut. Dia menikah dengan pria bernama Kim Taehyung. Dia pikir pernikahannya itu adalah sebuah kebahagiaan. Tapi salah, baginya pernikahannya tak jauh dari kata neraka. Kim Taehyung, pria yang sangat gadis itu cintai. Kini beru...