Author pov.
"Eomma?" Ucap Y/n menundukkan kepalanya.
"Hemmm, kau sudah lebih baik?" Tanya nyonya Kim, tersenyum palsu pada menantunya itu.
Y/n mengangguk pelan. "Ne, eomma."
"Sayang, apa kau ingin sesuatu?" Tanya Taehyung mengalihkan pembicaraan, karena merasa Y/n yang terlihat gugup ketika berhadapan dengan ibunya.
"Eoh, kurasa tidak Taehyung." Tolak Y/n dengan sangat lembut.
"Ayolah, katakan saja... ne." Bujuk Taehyung mengayun-ngayunkan tangan kanan istrinya seperti anak kecil.
"Ck, Taehyung biarkanlah Y/n beristirahat terlebih dahulu. Dia pasti masih lemas." Tegur Seokjin, hingga membuat Taehyung dan Y/n menoleh kearahnya.
"Eoh, baiklah hyung." Jawab Taehyung tersenyum kikuk.
Semua orang disana-pun mulai mendudukan dirinya disebuah sofa ruang tamu, termasuk nyonya Kim yang saat itu juga memutuskan untuk ikut bergabung bersama mereka semua, karena dirasa dia juga perlu berada disana sekedar untuk menutupi topengnya.
Dan saat mereka sedang berbincang-bincang ringan, tiba-tiba saja bel pintu rumahnya berbunyi, pertanda ada seseorang yang bertamu.
"Siapa yang bertamu?" Tanya Seokjin, menolog kearah pintu depan rumahnya.
"Emmm,, biar aku saja yang membuka pintunya." Ujar Irene, yang langsung saja bangkit dari duduknya. Lalu ia segera pergi kearah pintu tersebut. Sedangkan yang lainnya, mulai melanjutkan obrolan mereka yang sempat terpotong tadi.
"Kau harus makan yang banyak chagi! lihatlah... ah kau sangat kurus sekali." Ucap Taehyung, yang saat itu terus saja menempel dekat sang istri. Sehingga nyonya Kim yang melihatnya-pun, dibuat tak suka. Namun wanita parubaya itu sebisa mungkin bersikap biasa saja, hingga semua orang disana tidak menyadari dengan apa yang sedang ia rasakan saat ini.
"Arraseo, Taehyung. Aku akan makan yang banyak agar menjadi wanita yang gendut." Ucap Y/n terkekeh.
"Mwo? Tidak seperti itu juga, aku---"
"Y/n?" Tiba-tiba saja seseorang memanggil namanya, sehingga membuat Y/n dan yang lainnya menoleh bersamaan kearah sang pemilik suara.
"Eoh, Yoongi? Jisoo?" Ucap Y/n terkejut, saat melihat pasangan pasutri itu sudah berdiri dibelakang sofanya. Ia lalu bangkit dari duduknya, dan beralih mendekat kearah Yoongi dan Jisoo.
"Y/n bogoshipoyo." Jisoo langsung saja memeluk Y/n dengan sangat erat, ketika Y/n sudah ada dihadapannya.
"Ne, Jisoo-ya... aku juga sangat merindukanmu." Balas Y/n, tersenyum senang. Seperdetik keduanya melepaskan pelukannya kembali.
"Hemm, kau sangat pucat dan juga kurus." Ucap Jisoo, memperhatikan setiap inci tubuh Y/n yang memang terlihat kurusan.
"Hemmm, mungkin karena selama ini aku hanya hidup dengan mengandalkan cairan impusan rumah sakit." Jawab Y/n terkekeh.
"Haissss, kau masih bisa-bisanya tertawa." Sarkas Yoongi, mencubit pelan tangan sahabatnya itu.
"Lalu... apa aku harus menangis?" Gurau Y/n pada Yoongi.
"Haisss kau ini..." Dengus Yoongi. Ia lalu menoleh kearah nyonya Kim yang sedari tadi hanya diam terduduk disofanya. "Imo, apa kabar?" Sapa Yoongi membungkukan tubuhnya.
"Ne, kabarku baik." Jawab nyonya Kim tersenyum. Dan seketika suasana-pun menjadi hening untuk beberapa saat, karena mereka semua telah masuk kedalam pemikiran masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]
RomanceY/n Gadis cantik dan lembut. Dia menikah dengan pria bernama Kim Taehyung. Dia pikir pernikahannya itu adalah sebuah kebahagiaan. Tapi salah, baginya pernikahannya tak jauh dari kata neraka. Kim Taehyung, pria yang sangat gadis itu cintai. Kini beru...