PDC S2 "Eps 16"

1.8K 166 99
                                    

Author pov.

Aku lelah dengan semua ini." Saat Y/n tengah merasakan rasa sakit dalam hatinya, tiba-tiba saja ia mendengar langkah kaki yang mendekat kearah kamarnya. Dia sudah tau betul orang itu siapa, dan dengan segera ia langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, seolah-olah dia sudah tertidur.

Dan benar saja, tak lama kemudian seseorang-pun terlihat membukakan pintu kamar Y/n. Itu Taehyung, pria itu datang dan langsung saja ikut membaringkan tubuhnya disamping Y/n, dengan melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping milik sang istri.

"Aku tau kau sedang menangis." Ucap Taehyung, mulai membuka selimut yang menutupi wajah Y/n.

"Kenapa kau disini? Bukankah malam ini kau harus bersama Nayeon?" Tanya Y/n, tanpa menoleh pada Taehyung.

"Aku merindukanmu." Jawab Taehyung sendu.

"Aku tau, tapi sekarang kau harus---"

"Tidak Y/n!! Aku mohon jangan menghindariku lagi. Sudah cukup kau sering mengalah pada Nayeon. Kau juga berhak mendapatkan perhatianku, karena kau adalah istriku." Sela Taehyung, yang membuat Y/n tak bisa berkata lagi. Karena jujur saja, saat ini dia juga sangat merindukan sosok Taehyung.

"Hemmm, kali ini aku mengijinkanmu untuk tidur bersamaku." Ucap Y/n, yang akhirnya mengiyakan permintaan suaminya itu.

"Gomawo Y/n-ah. Aku mohon jangan terus menangis. Karena aku tidak suka hal itu." Penuturan Taehyung saat itu, berhasil membuat sang istri akhirnya mau berbalik kearahnya, hingga saatnya mereka kini sudah saling berhadapan dengan tatapan mata keduanya yang sulit untuk diartikan.

"Taehyung---- awwww." Belum saja Y/n akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba saja ia merasakan rasa sakit dikepalanya.

"Wae Y/n?" Tanya Taehyung terlihat panik.

"Ti-tidak, papa. Kepalaku hanya terasa sakit lagi." Ucapnya, mencoba menahan rasa sakit itu dihadapan Taehyung. Karena dia tidak mau membuat Taehyung khawatir padanya.

"Kalau begitu besok kita akan memeriksakannya kedokter, ne. Aku khawatir dengan kondisimu." Taehyung berkata, dengan satu tangannya yang mengusap lembut kepala istrinya.

"Tidak perlu Taehyung. Bukankah dokter sudah menjelaskan jika ini hanya efek komaku saja." Tolak Y/n dengan cepat.

"Tapi aku takut terjadi apa-apa padamu. Ini sudah cukup lama, sejak kau terbangun dari komamu. Tapi kepalamu masih terus saja merasakan rasa sakit."

"Tidak Taehyung... Aku benar-benar tidak papa. Sudah sebaiknya kita tidur saja, ne. Nanti juga rasa sakitnya akan hilang dengan sendirinya." Y/n mencoba meyakinkan suaminya itu. Hingga akhirnya Taehyung-pun hanya bisa menurutinya saja.

"B-baiklah. Tapi jika kepalamu terasa sakit kembali, kau harus mau memeriksanya kedokter."

"Ne, Taehyung-ah. Sudah.... sekarang kita tidur saja, ne " Ajak Y/n, yang langsung mendapat anggukan dari pria dihadapannya itu. Dan seperdetik mereka-pun mulai memejamkan mata mereka, dengan posisi yang saling berpelukan.
...
.
.
.
.
.
.
.
Di ufuk timur, semua orang menantikan datangnya kehangatan sinar matahari dipagi itu. Sinarnya saat itu berhasil menerpa cerah, secerah harapan seorang wanita yang kini tengah menjalani liku kehidupannya.

Y/n, pagi ini dia seperti biasa sudah menjalankan rutinitasnya menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik. Menyiapkan sarapan untuk sang suami, dengan secangkir cokelat panas sebagai penutupnya. Taehyung, pria itu begitu sangat bersyukur karena bisa memiliki istri sesabar dan sebaik Y/n. Bukan hanya Taehyung, tapi rasanya siapa-pun pasti juga mendambakan sosok istri yang seperti Y/n.

PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang