PDC eps 20

3.4K 279 22
                                    

Author pov.

Keesokan harinya. Pagi itu Y/n terlihat sudah bersiap-siap pergi, untuk menemani Seokjin terapi. Namun saat ia akan keluar dari apart-nya. Tiba-tiba saja pekikan Jungkook menghentikan langkahnya.

"Noona, kau mau pergi kemana sepagi ini? Bukankah hari ini, kau libur?" Tanya Jungkook, penasaran.

Y/n menoleh, "Ah, noona sudah ada janji dengan Seokjin untuk menemaninya terapi." Jelasnya, intens.

Mendengar hal itu, Jungkook lantas terlihat kaget. "Eoh, Seokjin? Maksud noona kakaknya, Taehyung hyung?"

Y/n mengangguk, "Ne, kalau begitu noona pergi dulu, ne." Ia hendak melangkah pergi, namun dengan cepat Jungkook menahan tangannya. "Noona---"

Y/n-pun tersenyum kearah sang adik, sembari beralih memegang kedua tangan Jungkook dengan erat. "Noona tau kau pasti khawatir bukan? Kau tenang saja Jungkook-ah!! Seokjin adalah orang yang baik. Dia sangat berbeda dengan Taehyung." Sela Y/n, menjelaskan. Karena dia tau betul jika adiknya itu sangat mengkhawatirkannya.

"Arra, Tapi Taehyung hyung dulu juga baik padamu noona." Ujar Jungkook.

"Ne, kau tidak usah banyak pikiran. Noona janji, akan berhati-hati, ne."

Setelah mengucapkan kata itu, Jungkook-pun akhirnya mau melepaskan tangan sang kakak. "Ne, kalau begitu berhati-hatilah!!" Ujarnya, tersenyum.

Y/n lalu tersenyum, sembari menepuk kedua bahu Jungkook, dan seperdetik, ia-pun pergi dari sana meninggalkan sang adik, yang kini sedang menatapnya sendu.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sejak saat itulah, Y/n kini jadi sering menemani Seokjin untuk menjalani terapi kakinya. Ini bahkan sudah kedelapan kalinya Seokjin menjalani terapinya bersama wanita Jeon itu, selama satu bulan penuh. Hubungan mereka-pun saat ini terbilang menjadi semakin dekat, akibat seringnya bertemu. Dan setiap hari libur kerja, Y/n pasti selalu menyampatkan waktu untuk mengajak Seokjin, belajar berjalan disebuah taman.

Hari-kehari, perkembangan kaki Seokjin-pun bahkan kini mengalami peningkatan yang pesat. Sedikit-demi sedikit, ia sudah bisa melangkahkan kakinya kembali, walau-pun hanya beberapa langkah saja. Tapi pria itu tak pernah pantang menyerah untuk bisa berjalan kembali, itu juga karena Y/n, yang selalu bersamanya.
...
.
.
.
.
.
.

Dan sore itu, pukul 17:00.

Terlihat seorang wanita dan pria sedang berada disebuah halaman belakang rumah keluarga Kim. Itu Y/n, dan Seokjin. Wanita itu kini terlihat sedang membantu pria Kim itu untuk belajar berjalan kembali, seperti biasanya.

"Cha... sekarang kau coba untuk berjalan kearahku, ne." Titah Y/n, yang saat ini membantu Seokjin untuk berdiri dari kursi rodanya. Dan pria itu-pun juga terlihat sudah berhasil untuk berdiri tegak, dari duduknya. Y/n lalu tersenyum senang, dan beralih berjalan sedikit menjauh dari Seokjin, beberapa meter.

"Pelan-pelan saja!!" Teriak Y/n, yang kini sudah berada diseberang sana.

Dan saat mendapat perintah dari wanita Jeon itu, Seokjin-pun langsung mengangguk yakin, dan perlahan mulai melangkahkan kakinya sedikit demi sedikit menuju kearah Y/n, yang berada diseberang sana. Layaknya seorang bayi yang baru belajar berjalan, Seokjin terlihat sangat emosional, sehingga moment itu terasa sangat dramatis.

 Layaknya seorang bayi yang baru belajar berjalan, Seokjin terlihat sangat emosional, sehingga moment itu terasa sangat dramatis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang