Author pov.
"Eoh, Y/n... rupanya kau datang juga kemari?" Ucap Jimin, saat melihat Y/n memasuki ruangannya.
Y/n tersenyum, lalu duduk berhadapan dengan Jimin. "Hemm, mana berkas-berkas yang harus ku cek Jimin-ah?" Tanyanya, intens.
Jimin mengangguk, sembari mengambil salah satu tumpukan berkas yang berada didalam laci kerjanya. Lalu memberikannya pada Y/n. "Ini, kau hanya tinggal menyalinnya saja. Karena aku sudah mengecek semua isi berkasnya." Ujarnya, tersenyum.
"Eoh, wae? Ini tugasku Jimin. Kenapa kau yang malah mengerjakannya?" Tanya Y/n, terkejut.
"Tidak masalah. Aku hanya ingin sedikit meringankan beban perkerjaanmu saja. Karena setahuku... wanita yang sedang mengikuti program hamil, dia tidak boleh banyak kelelahan." Jelas Jimin, yang tanpa ia sadari ucapannya itu berhasil membuat Y/n merasa tersinggung
"Ah, hemmm. Gomawo..." Ucap Y/n, tersenyum paksa.
Sadar akan perubahan ekpresi wajah Y/n, Jimin lantas segera bicara kembali. "Eoh, mianhae. Apa perkataanku tadi membuatmu tersingung? Jika iya, aku minta maaf Y/n-ah." Ucapnya, merasa sangat tak enak hati.
Y/n menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aniya... aku baik-baik saja. Oyah... bagaimana kabar Seulgi dan Soomi?" Tanya Y/n, yang saat itu membuat Jimin tertegun bingung. Karena ia merasa, jika saat ini Y/n sedang mengalihkan pembicaraan. Tapi secepat mungkin Jimin-pun mencoba mengerti, dan tak mau memperpanjangnya "Hemm, mereka sedang liburan ke Jerman untuk merayakan ulang tahunnya Soomi yang ketiga tahun." Jelasnya, sedikit kikuk.
Mendengar hal itu Y/n lantas sedikit terkejut, dengan mata dan mulutnya yang sedikit terbuka. "Eoh Soomi berulang tahun? Haisss gadis kecil itu sudah besar saja ya. Lalu kenapa kau tidak ikut?"
"Rencananya besok aku akan menyusul mereka kesana." Jelas Jimin, yang langsung mendapat anggukan dari Y/n.
"Eoh, arraseo. Kalau begitu aku akan masuk keruanganku dulu. Selamat bekerja Jimin-ah." Ucap Y/n, yang langsung saja bangkit dari duduknya.
"Hemmm, selamat bekerja juga Y/n-ah." Timpal Jimin. Dan seperdetik, Y/n-pun mulai berjalan keluar dari ruangan pria Park itu.
...
.
.
.
.
.
.
.
"Jung, kami pergi duluan ya!" Ucap Siwon, dan para staf diruang studio itu."Ne, hati-hatilah." Saut Jungkook, sembari mendudukan dirinya disebuah kursi yang terdapat disana.
Pria Jeon itu kini terlihat sedang mengeluarkan benda pipihnya yang terdapat didalam saku celananya, karena merasa benda itu sedari tadi terus saja bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]
Любовные романыY/n Gadis cantik dan lembut. Dia menikah dengan pria bernama Kim Taehyung. Dia pikir pernikahannya itu adalah sebuah kebahagiaan. Tapi salah, baginya pernikahannya tak jauh dari kata neraka. Kim Taehyung, pria yang sangat gadis itu cintai. Kini beru...