PDC S2 "eps 1"

2.5K 192 24
                                    

Y/n pov.

Setiap pasangan yang telah menikah pasti sudah tak sabar menanti akan hadirnya sang buah hati. Anak sering dianggap sebagai pelengkap bagi keluarga. Karena itulah, setiap orang ingin merasakan kegembiraan ketika memiliki keturunan.

Meski begitu, setiap orangtua harus sadar bahwa anak bukan hanya sebagai penerus garis keluarga, namun juga titipan Tuhan dalam kehidupannya. Menjaga dan merawatnya hingga tumbuh besar menjadi tanggung jawab yang besar. Orangtua juga harus senantiasa mendidiknya hingga ia bisa menjadi anak dengan karakter yang baik dan berguna bagi orang-orang di sekitarnya.

Dan semua itu belum bisa aku jalankan sebagai seorang wanita.
Empat tahun sudah aku dan Taehyung menjalani bahtera rumah tangga, tapi kami belum juga dikaruniai seorang anak. Dan itu tentunya menjadi beban pikiran tersendiri untukku maupun Taehyung.

Tapi hal itu juga tidak membuat rasa cinta dan sayangnya Taehyung, berkurang sedikit-pun padaku. Dia menepati janjinya untuk selalu setia dan menjagaku selama ini. Bahkan dia tidak pernah sedikitpun membuatku menangis karenanya. Dan itu membuatku merasa sangat bersyukur telah memiliki sosok suami sepertinya. Namun... ada satu hal yang sering mengganggu pikirannku. Yaitu ibu mertuaku. Ya... saat pernikahanku baru berjalan dua tahun, sejak itulah beliau tidak pernah lagi menyapaku dengan hangat seperti dulu lagi. Awalnya aku juga tidak tau, kenapa eomma bisa berubah padaku. Tapi setelah rumah tanggaku dan Taehyung berjalan tiga tahun, eomma akhirnya angkat bicara jika dia telah kecewa padaku. Itu karena aku masih belum bisa memberikannya keturunan. Jika ditanya sakit, jelas itu sangat membuatku sakit. Karena itu juga bukan keinginanku, sebagai seorang wanita. Pasti semua wanita didunia ini menginginkan seorang keturunan. Termasuk aku.

Apalagi saat Irene sudah berhasil memberikan eomma seorang cucu, dari hasil pernikahannya bersama Seokjin dua tahun yang lalu, itu semakin membuat eomma tidak menyukaiku. Dan jika bertanya dimana ayah mertuaku, beliau sudah meninggal enam bulan yang lalu, karena serangan jantung yang dideritanya. Ah,,, padahal sosok appa-lah yang sering membelaku, saat eomma tengah memojokanku perihal aku yang tak kunjung-kunjung hamil.

Aku juga tidak tau kedepannya akan seperti apa. Jujur aku sangat takut, jika kedepannya malah akan semakin memburuk. Tuhan, aku mohon padamu. Berikanlah aku kesempatan untuk bisa merasakan menjadi seorang wanita yang sempurna. Karena hadirnya seorang anak dalam hidupku, itu akan menyelamatkan keluarga kecilku.
...
.
.
.
.
Author pov.

Pagi itu, didalam sebuah kamar.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Taehyung dengan antusias saat melihat Y/n keluar dari dalam kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Taehyung dengan antusias saat melihat Y/n keluar dari dalam kamar mandi.

Y/n tersenyum sendu, sembari menggelengkan kepalanya pelan. "Negatif." Ucapnya, yang terlihat begitu sedih. 

Taehyung yang mengerti dengan apa yang sedang istrinya rasakan saat ini, ia lantas segera membawa Y/n, dalam dekapannya. "Jangan sedih seperti itu. Mungkin kita masih belum dipercaya, oleh tuhan." Tuturnya, mengusap-ngusap puncak kepala Y/n.

PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang