Author pov.
"Mwo?" Yoongi begitu terkejut, dengan bola matanya yang berubah membulat.
"Ne, dan hyung tau... jika semalaman noona begitu sangat hancur. Dia begitu terpukul dengan berita pertunangannya Taehyung hyung. Dan itu membuatku sangat tidak tega ketika melihatnya." Ujar Jungkook, menghela nafas jengah.
"Aku harus bertemu dengan Taehyung, Jung."
"Untuk apa hyung?"
"Dia pasti belum tau jika Y/n masih mencintainya. Ini belum terlambat dia harus tau semuanya." Jelas Yoongi, menepuk bahu kiri Jungkook.
"Aku setuju hyung... tapi kurasa jangan sekarang."
Yoongi tertegun, dengan satu alisnya yang terangkat. "Wae?"
"Jika noona tau, dia pasti akan melarang kita. Lebih baik kita lakukan hal ini secara diam-diam saja, hyung. Jangan sampai noona tau, dengan rencana kita." Jelas Jungkook, yang langsung saja mendapat anggukan dari Yoongi.
"Ah, kau benar."
"Ne, sudah sebaiknya kita pergi saja kedalam. Aku takut noona akan curiga pada kita berdua, jika terlalu lama disini." Kata Jungkook.
"Ne, kajja." Yoongi langsung saja merangkul pundak Jungkook, untuk masuk kembali kedalam rumah.
...
.
.
.
.
.
.
.
.Waktu kini sudah menunjukan pukul 15:00-sore. Saat itu Taehyung, sedang pergi mengunjungi perusahaanya untuk mengecek berkas-berkas laporan karyawannya yang belum sempat ia cek, karena beberapa hari ini dia sangat disibukan dengan acara keluarga.
Dan saat ia baru saja akan mendaratkan bokongnya dikursi kekuasaanya. Ia tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan seorang pria yang masuk begitu saja kedalam ruangannya.
"Seokjin, hyung?" Ucapnya begitu terkejut. Karena orang itu ternyata adalah Seokjin.
"Ne, ini aku Taehyung-ah." Jawab Seokjin, tersenyum kearahnya. Ia lalu berjalan mendekati Taehyung, yang saat itu sudah bangkit dari duduknya.
"Kenapa kau tak memberitahuku dulu, jika kau akan kemari?" Tanya Taehyung, merasa kebingungan. Karena pasalnya Seokjin, memang tidak memberi kabar jika dia akan datang ke Korea.
"Ne, aku sengaja tidak memberitahukan hal ini pada siapapun. Oyah, dimana appa? bukannya dia sekarang juga ikut berperan diperusahaanmu?" Tanya Seokjin, intens.
"Appa sedang menemani eomma, untuk berkunjung kerumahnya Irene." Jawab Taehyung, tak kalah intensnya. Namun perkataanya berhasil membuat Seokjin berdecak kesal.
"Haissss, mendengarnya saja aku sudah sangat muak." Sarkas Seokjin, menjatuhkan tubuhnya disebuah sofa yang terdapat disana.
"Hyung, apa kau kesini bersama Nancy tunanganmu itu?" Tanya Taehyung, yang ikut duduk disamping Seokjin.
"Dia bukan tunanganku. Aku sudah memutuskan pertunanganku denganya." Jelas Seokjin, yang sukses membuat Taehyung terkejut saat mendengarnya.
"Wae?"
"Aku akan menceritakannya nanti saja. Sekarang aku mau istrihat dulu, kau jangan ganggu aku. Arraseo?"
"Haisss, kau ini...." Gerutu Taehyung, sedikit kesal. Karena saat ini Seokjin, sudah memejamkan matanya untuk tidur. Dan tak lama, Taehyung-pun akhirnya lebih memilih untuk kembali duduk dikursi kerjanya, untuk meneruskan pekerjaanya yang sempat tertunda.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.-'oO0Oo'-.Hari-hari tak terasa sangat cepat berlalu, seakan mengiringi setiap langkah wanita bernama Jeon Y/n itu untuk terus bangkit dari keterpurukannya. Sudah satu minggu tepatnya, rasa sakit dihati wanita itu kini sudah perlahan sedikit terobati dengan seiring berjalannya waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]
RomanceY/n Gadis cantik dan lembut. Dia menikah dengan pria bernama Kim Taehyung. Dia pikir pernikahannya itu adalah sebuah kebahagiaan. Tapi salah, baginya pernikahannya tak jauh dari kata neraka. Kim Taehyung, pria yang sangat gadis itu cintai. Kini beru...