PDC S2 "Eps 19"

2K 174 91
                                    

Author pov.

"Tidak mungkinkan jika Y/n---"

"Hey, kita belum memastikannya kesana. Lusa kita akan kesana, setelah acara liburan kepantainya selesai." Sela Seokjin, yang saat itu berhasil membuat Taehyung mengangguk samar.

"Hemmm, baiklah... Tapi jika bisa jangan lusa, hyung. Karena aku ingin setelah liburan kita di pantai selesai, aku akan segera pergi kesana." Ujar Taehyung, yang langsung mendapat anggukan dari yang lainnya.

"Benar hyung. Kurasa itu lebih baik. Karena saat ini, aku juga begitu gelisah karena takut itu memanglah makam noonaku." Saut Jungkook dengan wajanya yang terlihat sendu.

"Baiklah... kita putuskan untuk berlibur satu hari saja disana." Final Seokjin, saat itu.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya....

Kala mentari muncul di ufuk timur
Sinarnya menembus pasir-pasir yang halus. Terlihat pula kabut-kabut lembut yang menyelimuti suasana riuh kala itu.

Burung-burung bernyanyi ria, seakan menyambut datangnya pagi. Angin pantai yang bertiup kesana kemari, hingga dinginnya menembus kulit siapapun yang tengah berada disana.

Ombak berkejar-kejaran, menerpa karang di tepi laut. Bukankah suasana pagi itu sangat indah? Dan terlihatlah beberapa anak kecil yang tengah berlarian dibibir pantai tersebut.

"Haha, lihatlah Taegi oppa, Yoonjin oppa!! Disini sangat indah." Pekik Nayrin kegirangan. Gadis kecil itu terus saja berlari-lari dipinggir pantai. Sedangkan para orang tua, mereka terlihat tengah menyiapkan jamuan disebuah tenda yang tak jauh dari sana.

"Haisssss, Nayrin bisa tidak jangan teriak-teriak?" Ketus Yoojin berkacak pinggang.

Ya, kini Yoonjin sudah berusia enam tahun. Sedangkan Taegi dia sudah berusia delapan tahun. Mereka tumbuh dengan sangat baik selama ini.

"Haissss, kalian sangat menyebalkan." Nayrin berkata dengan mempoutkan bibirnya, karena merasa kesal dengan sepupunya itu.

"Anak-anak kalian bermainnya jangan jauh-jauh ne." Teriak Irene, dari kejauhan.

"Ne!!" Jawab ketiga anak itu bersamaan.
...
.
.
.
.
Disisi lain.

"Soojin, kau tunggulah disini, ne. Eomma akan membelikan dulu makanan untukmu." Titah sang ibu pada anaknya. Saat mereka baru saja tiba dibibir pantai.

"Ne, eomma."

"Jaehyun, kau jagalah Soojin sebentar." Lanjutnya berkata pada Jaehyun, yang sedari tadi pandangannya tak pernah lepas dari layar ponselnya.

"Baiklah, eomma Jieun." Jawab Jaehyun tanpa menoleh kearah wanita itu.

Wanita yang diketahui bernama Jieun itu lantas langsung saja pergi dari sana dengan menggelengkan kepalanya.

"Eoh, disana sangat seru sepertinya? Aku juga ingin bermain bersama mereka." Gumam Soojin, saat matanya melihat sekumpulan anak-anak yang sedang bermain ria dibibir pantai. Soojin lalu mendongak kearah sang ayah. "Appa!! Soojin mau main kesana." Pintanya, menarik-narik jaket ayahnya.

"Diamlah Soojin, eomma sudah mengatakan untuk kau tetap disini." Tegas Jaehyun, dengan pandangannya yang terus saja mengarah pada layar ponselnya.

"Ah, appa tidak seru. Sudahlah... aku akan pergi saja kesana." Bocah laki-laki itu lantas langsung saja melangkah pergi dari sana, tanpa sepengetahuan ayahnya.

Hingga beberapa saat kemudian. Jieun-pun sudah kembali dengan beberapa makanan ditangannya.

"Jaehyun dimana Soojin?" Tanya Jieun, saat tak melihat sosok anaknya.

PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang