PDC eps 14

3.3K 309 48
                                    

Author pov.

Setelah kepulangannya dirumah Yoongi. Kini Y/n, memutuskan untuk pulang ke-apartemennya yang dulu, ketimbang dia harus pulang kerumahnya Taehyung.

"Noona yakin, akan tinggal di apartemen ini lagi? Lalu bagaimana dengan barang-barang noona, disana?" Tanya Jungkook, yang saat itu sedang menemani sang kakak duduk dikamarnya.

"Besok noona akan mengambil barang-barang, noona." Ucap Y/n, tersenyum tipis.

"Aku akan mengantarmu pergi kesana."

"Tidak usah!! Biar noona saja yang kesana."

"Tidak ada penolakan!! Aku akan tidur dikamarku. Selamat malam, noona!" Setelah mengucapkan kata itu, Jungkook-pun bangkit dari duduknya.

"Ah, ne. Selamat malam Jungkook-ah!!" Ujar Y/n, pasrah. Lalu tak lama Jungkook-pun pergi dari kamarnya.

Y/n terdiam, sembari merebahkan tubuhnya keranjang. Namun tak lama, ia-pun terlihat mengeluarkan sebuah ponsel dari dalam tasnya.

"Ah, sebaiknya aku mengirim pesan dulu pada Jisoo, karena mungkin besok aku tidak akan masuk bekerja." Gumamnya, lalu mengetikan sesuatu didalam ponsel tersebut.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan paginya...

Y/n saat itu terlihat sudah siap untuk pergi. Namun tiba-tiba saja, Jungkook menghalanginya.

"Noona mau pergi?" Tanya-nya, penasaran.

"Eoh, n-ne." Jawab Y/n, gelagapan.

"Haiiis, aku akan menemanimu." Jungkook hendak melangkah, namun dengan segera Y/n, langsung menahannya. "Aniyo!! Kau disini saja!! Noona mohon!!"

"Tapi---"

"Jeball!!" Sela Y/n, menyatukan kedua tepalapak tanganya, memohon pada sang adik.

Jungkook lantas menghela nafas berat, "Arraseo!! Tapi jika terjadi sesuatu, cepat hubungi aku, ne."

Y/n mengangguk, "Ne, kalau begitu noona pergi dulu." Ucapnya tersenyum, sembari mengusap pipi Jungkook dengan sayang.

"Hati-hatilah!!" Ucap Jungkook, yang kini menatap khawatir kearah sang kakak yang sudah pergi dari sana.
...
.
.
.
.
.
.
Satu jam kemudian...

Y/n saat ini sudah sampai di-kediaman-nya Taehyung. Namun baru saja ia melangkah masuk kedalam rumah megah itu... tiba-tiba saja suara serak seorang pria, yang sangat ia kenal menghentikan langkahnya.

"Kau kembali?"

Y/n menoleh kearah sang pemilik suara, dan ternyata orang itu adalah Taehyung. "Hemm, aku hanya ingin mengambil barang-barangku." Ucapnya, datar. Dan hendak melangkah kembali.

"Y/n!!" Panggil Taehyung, yang lagi-lagi membuat wanita itu, harus menghentikan langkahnya.

"Ne?" Y/n, kini menoleh intens kearah pria itu.

"Tanda tanganlah surat ini." Ujar Taehyung, memberikan selembar kertas, pada Y/n.

Y/n melirik ke-arah kertas itu cukup lama. Lalu seperdetik, ia-pun mulai mengambilnya dari tangan Taehyung, dan langsung saja membacanya. "Eoh, ternyata kau sudah menyiapkannya dengan sangat matang. Ne, aku akan segera menanda tanganinya." Ucapnya, yang mencoba tersenyum.

"Kau tidak perlu datang kepengadilan. Karena setelah kau menanda tangani-nya. Maka kita sudah resmi bercerai."

Mendegar hal itu, Y/n hanya bisa tersenyum getir. Ia lalu terlihat mengeluarkan sebuah pulpen didalam tasnya. Dan langsung saja menanda-tangani surat perceraian itu di-hadapan Taehyung, langsung.

PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang