PDC S2 "Eps 14"

1.7K 172 84
                                    

Author pov.

"Taehyung?" Y/n terperanjat bangun dari duduknya, saat tiba-tiba saja Taehyung datang kedalam kamarnya.

"Kenapa kau pindah kamari, eoh?" Tanya Taehyung, berjalan cepat kearah Y/n.

"Taehyung, aku bisa jelaskan padamu."

"Jelaskan apa, eoh?" Tekan Taehyung yang kini menatap tajam wajah istrinya.

"A-aku---"

"Eomma yang memintanya." Sela nyonya Kim, yang entah sejak kapan dia sudah berada diambang pintu kamar sana.

Taehyung dan Y/n lantas menoleh kearahnya, dengan reaksi yang berbeda. Y/n yang langsung menundukan kepalanya sendu. Sedangkan Taehyung, ia terlihat kaget dengan pernyataan ibunya.

"Eomma? Kenapa eomma meminta Y/n untuk pindah kamar, eoh?" Tanyanya, penuh penekanan.

"Karena menurut eomma, Nayeon lebih membutuhkanmu saat ini, ketimbang Y/n." Jelas nyonya Kim, menatap intens putranya itu.

"Tapi eomma---"

"Sudah Taehyung. Aku tidak papa. Eomma benar, Nayeon saat ini memang lebih membutuhkanmu ketimbang aku. Karena dia sedang hamil." Sela Y/n, memegang tangan kanan Taehyung, hingga membuat pria itu kini menatap nanar wajahnya.

"Tapi tidak dengan cara kau pindah dari kamar kita Y/n!!" Tekan Taehyung, dengan bola matanya yang sudah memerah.

"Kau dengar sendiri Taehyung. Y/n sama sekali tidak keberatan dengan keputusan eomma. Tapi kenapa kau malah membuat situasi ini terasa rumit." Sarkas nyonya Kim.

"Tapi kenapa harus dikamar ini?! Apa tidak ada kamar lain, huh?" Geram Taehyung, begitu sangat kesal.

"Memang tidak ada lagi Taehyung. Kau tau sendiri bukan jika kamar tamu sudah dipakai oleh Seokjin. Ah sudahlah... eomma merasa sangat lelah sekali." Ucap wanita parubaya itu, sembari berlalu pergi dari sana.

"Eomma!! Aku belum selesai bicara padamu!!" Panggil Taehyung hendak mengejar ibunya, namun dengan cepat Y/n langsung menahannya.

"Sudah Taehyung. Jangan menyalahkan eomma akan hal ini, karena semua perkataannya memanglah benar. Saat ini Nayeon tengah dalam masa-masa sulitnya, karena kandungannya yang akan menginjak usia empat bulan. Jadi dia pasti akan sangat membutuhkan sosok suami yang bisa terus bersamanya. Sudah... sekarang kau kembali-lah kekamarmu." Ujar Y/n, mencoba tersenyum. Tapi tidak dengan hatinya, yang sebenarnya terasa pilu.

"Aku akan tidur disini." Ucap Taehyung dengan cepat.

"Tidak Taehyung. Sebaiknya kau kembali kekamarmu." Pinta Y/n, tak kalah cepatnya.

"Wae? Ini kamarku juga bukan?" Taehyung berkata, dengan satu alisnya yang terangkat.

"Taehyung... Aku mohon mengertilah."

"Apa kau juga bisa mengerti aku?!" Tanya Taehyung, menekan kata-katanya.

"Taehyung..."

"Selama ini aku selalu menuruti keinginanmu. Tapi pernahkan kau sedikit saja memikirkan perasaanku? Sadarlah Y/n!! Selama ini kau hanya melukai hatimu sendiri!!" Tekan Taehyung kembali.

"Aku hanya ingin yang terbaik untuk semuanya Taehyung. Jadi aku mohon jangan menekanku." Ucap Y/n, menatap lekat wajah suaminya itu.

Melihat wajah sang istri yang mulai sendu, Taehyung lantas menarik nafas panjang dan membuangnya.

"Hah, baiklah. Tapi besok aku akan tidur disini." Ucapnya, yang langsung mendapat anggukan dari Y/n.

"Selamat malam." Taehyung mencium kening Y/n cukup lama, sebelum dia benar-benar pergi dari kamar itu.

PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang