PDC eps 36

2.1K 187 52
                                    

Author pov.

"APA????" Pekikan Taehyung menggema diruang tamu, saat ia baru saja mendengar ucapan kedua orang tuanya.

"Wae?" Tanya tuan Kim, sedikit meninggikan nada suaranya.

"Aku tidak mau. Aku tidak mau dijodohkan!! Apa kalian masih belum puas dengan apa yang sudah kalian lakukan pada Seokjin hyung?! Kalian rela menjodohkannya pada pengusaha kaya, sebagai korban keserakahan kalian?" Sarkas Taehyung, tak terima.

Ya... saat itu tuan Kim dan Nyonya Kim, baru saja memberi tahu Taehyung, jika kedatangan mereka ke Korea, ingin menjodohkan Taehyung, pada putri salah satu coleganya.

"TAEHYUNG!! Jaga cara bicaramu. Dia ayahmu." Tegur nyonya Kim.

Taehyung menoleh kearah sang ibu. "Eomma, aku tidak mau kalian ikut campur dengan masalah pribadiku. Apalagi, tentang pilihan hidupku!!" Tekannya.

"Tapi ini demi kebaikanmu." Ujar nyonya Kim.

"Tidak!! Tapi ini demi kebaikan kalian berdua saja!!" Tegas Taehyung, yang lagi-lagi dia mendapat bentakan dari sang ayah.

"Taehyung!! Hanya keluarga Bae-lah yang bisa membesarkan perusahaan kita. Jadi mengertilah." Tegas tuan Kim, menatap tajam putra bungsunya itu.

"Hanya itu dan itu, yang selalu kalian katakan!! Aku tetap tidak mau!!" Tolak Taehyung, dengan terang-terangan.

Tuan Kim yang merasa permintaannya itu tak dituruti, seketika amarahnya meluap begitu saja. Dan baru saja ia akan berucap kembali, tiba-tiba jantungnya terasa sangat sakit. "Aggrrrrhhhhh." Ringis tuan Kim, sembari memegangi dadanya.

"Yeobo?" Pekik nyonya Kim, yang langsung saja merangkul suaminya itu, dengan perasaannya yang mulai panik. "Yeobo, kau terkena serangan jantung lagi, bertahanlah." Nyonya Kim, lalu menoleh kearah Taehyung, yang saat itu juga terlihat kaget.

"Taehyung, cepat bawa appamu kerumah sakit!!" Titahnya, dan langsung diangguki oleh Taehyung.

"Ne, eomma." Taehyung langsung saja membopong tubuh ayahnya, untuk segera dibawa kedalam mobilnya.

...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sudah tiga jam berlalu...

Saat tuan Kim sudah dimasukan keruang UGD, dokter yang menanganinya-pun belum kunjung juga keluar. Sehingga membuat kedua manusia yang sedang terduduk diruang tunggu pasien-pun dibuat resah karenanya. Itu Taehyung, dan ibunya. Selama mereka menunggu disana, nyonya Kim, tak henti-hentinya berucap cemas dengan kondisi suaminya didalam sana.

"Taehyung, eomma sangat takut, appamu dia---"

"Tenanglah eomma... Appa akan baik-baik saja."

Taehyung mencoba mengusap punggung sang ibu, untuk menyalurkan ketenangan lewat sana. Dan tak lama, dokter yang menangani ayahnya-pun keluar dari ruang UGD, sehingga membuat Taehyung dan nyonya Kim yang melihatnya-pun lantas langsung bangkit dari duduknya, untuk segera menghampirinya.

"Bagaimana keadaan suami saya dok?" Tanya nyonya Kim, begitu resah.

"Suami nyonya, mengalami serangan jantung. Tapi keaadannya sudah cukup membaik. Dia hanya tidak boleh merasa tertekan saja." Jelas dokter tersebut.

"Ah, ne. kamsahamnida dok." Ucap Taehyung, menghela nafas lega.

Dokter itu mengangguk. "Hemmm, kalau begitu saya permisi dulu. Karena saya masih harus memeriksa kondisi pasien lebih menyeluruh." Ujarnya, dan diangguki langsung oleh pasangan anak dan ibu itu.

"Ne, dok." Ucap Taehyung dan Ibunya bersamaan.

Dokter itu lalu berlalu pergi kedalam ruangan UGD, kembali. Sedangkan nyonya Kim, terlihat menarik tangan Taehyung untuk duduk kembali bersamanya.

PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang