Author pov.
Disebuah ruangan terlihat Seokjin yang saat itu sedang sibuk bergelut dengan laptopnya. Namun tiba-tiba saja atensinya teralihkan saat melihat Jimin dan Y/n memasuki ruangannya.
"Hyung, aku sudah membawa Y/n." Ujar Jimin, yang saat itu sudah berdiri dihadapannya.
Seokjin lalu menatapnya intens. "Eoh, ne gomawo Jimin-ah!!" Ucapnya tersenyum.
Jimin-pun mengangguk. "Ne, kalau begitu aku pamit pergi dulu, untuk mengecek ke-kebun sayur yang akan memasok ke-restoran kita." Ujarnya, dan diangguki oleh Seokjin.
"Hemmm, ne." Setelah mendapat anggukan dari Seokjin, Jimin-pun segera pergi dari sana. Meninggalkan Y/n dan Seokjin berduaan diruangan itu.
"Tuan, memanggil saya?" Lanjut Y/n, yang saat itu mulai berkata.
"Hemmm, kemarilah!!" Ujar Seokjin, dan diangguki oleh Y/n, yang kini sudah duduk dihadapannya.
"Y/n, apa kau bisa tuliskan jenis ikan yang sudah habis di-dapur? Sedangkan aku, akan mencari kekurangannya didalam komputerku." Jelas pria Kim itu, begitu santai.
Y/n mengangguk. "Ne, tuan!!"
"Hemmm, ini buku dan pulpennya!!" Seokjin lalu memberikan alat tulisnya pada wanita di-hadapannya itu. Dan Y/n-pun juga terlihat sudah siap untuk menuliskan-nya.
"Ikan gurame paling sering di-gemari disini. Jadi kita butuh pasokan ikan tersebut sekitar 80% dari ikan yang lainnya." Ucap Seokjin menjelaskan.
"Ah, ne. 80% untuk ikan gurame." Gumam Y/n, yang mulai menuliskannya disebuah buku.
"Arra, gurita ukuran sedang sekitar 50%...."
Seokjin saat itu mulai menjelaskan semua kebutuhan dapurnya, tanpa disadari kini Y/n tengah menatap wajahnya sembari tersenyum.
"Astaga!! Kenapa wajahnya sangat tampan sekali? Apa mereka terlahir menjadi seorang malaikat? Eoh, apa yang barusan ku-katakan? Mereka? Berarti secara tidak langsung aku memuji Taehyung? Ani!! Ah, aku sangat membencinya." Batin Y/n, dengan tatapan matanya yang tak lepas memandangi wajah Seokjin.
"Y/n!!" Tiba-tiba saja suara Seokjin, berhasil membuyarkan lamunan wanita itu.
"Eoh, ne?" Tanya Y/n, terkejut.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Seokjin, merasa kebingungan. Karena sedari tadi Y/n memang terus memandanginya.
"Eoh, jinjja? Mianhae, tuan!!" Ucap Y/n merasa salah tingkah, karena Seokjin memergokinya.
Pria itu lantas tersenyum kecil, dengan tingkah asistennya itu. "Arraseo!! Kau tak mencatat apa yang kusebutkan tadi." Ujarnya, intens.
"Mianhae!! Saya tidak akan mengulanginya." Ucap Y/n, menundukan kepalanya.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Satu jam kemudian...
Dirumahnya Taehyung. Terlihat pria itu kini sedang merebahkan tubuhnya dikasur, karena hari ini adalah hari liburnya.Namun seperdetik ponselnya-pun berdering, dan dengan segera ia mengangkatnya.
"Yeoboseyo, ada apa hyung?"
"......."
"Ah, arraseo! Aku akan segera kesana." Ucapnya, yang langsung mematikan telfonya sepihak.
Taehyung lalu mendudukan dirinya ditepi kasur. "Haisss, harusnya ini menjadi hari liburku. Tapi, hyung malah memintaku untuk menemaninya berbelanja ikan. Haisssss, memangnya aku pria apa-an? Seorang Kim Taehyung? Pergi kepasar untuk membeli ikan." Gerutunya, sembari bangkit dari duduknya untuk bersiap-siap.
...
.
.
.
.
.
.
Pukul 10:00 siang...
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]
RomansaY/n Gadis cantik dan lembut. Dia menikah dengan pria bernama Kim Taehyung. Dia pikir pernikahannya itu adalah sebuah kebahagiaan. Tapi salah, baginya pernikahannya tak jauh dari kata neraka. Kim Taehyung, pria yang sangat gadis itu cintai. Kini beru...