PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]

PDC S2 "Eps 5"

Author pov.

Waktu 08:00-pagi, wks.

"Apa kau mulai bosan padaku, eoh?"

Pagi itu terdengar suara seorang wanita dan pria tengah berdebat disebuah ruang tamu. Itu Lisa, dan Jungkook. Mereka terlihat emosi, dengan perdebatan mereka yang sepertinya sudah berlangsung beberapa saat yang lalu.

Jungkook menghela nafas kasar, lalu menaruh cameranya disebuah meja dihadapanya."Kau itu bicara apa, eoh?" Tanya Jungkook dengan intonasi rendah, namun terdengar menggeretak.

"Jungkook-ah!! Kita sudah menjalin hubungan hampir lima tahun lamanya. Aku juga utuh kepastian!!" Ujar Lisa terlihat sangat kesal, yang saat itu duduk berseberangan dengan Jungkook.

"Aku tau itu. Tapi bisakah kau mengerti dengan kondisiku saat ini!?" Tekan Jungkook, mulai menatap tajam kekasihnya.

"Ya, aku tau betul dengan kondisimu. Kau terlalu mementingkan perasaan kakakmu yang tak kunjung hamil itu, ketimbang perasaanku, kekasihmu sendiri. Bukankah itu benar Jungkook-ah?" Penuturan Lisa kala itu sukses membuat amarah Jungkook akhirnya memuncak, aat ia mendengar nama kakaknya dibawa-bawa

"Ne, karena bagiku noona adalah segala-galanya dalam hidupku." Tekan Jungkook, semakin penatap tajam Lisa.

"Ck, aku tidak tau harus menyikapinya dengan senang atau terharu. Tapi apakah kau bisa mengerti tentang perasaanku ini, walau hanya sedikit? Aku ini hanya seorang wanita biasa... aku juga butuh kepastian Jungkook!!"

Jungkook lantas bangkit dari duduknya, dengan satu tangannya yang berkacak pinggang, sedangkan tangan yang satunya lagi, menyibakan rambutnya kebelakang dengan kasar. "Lisa-ya!! Apa kau lupa noonaku juga adalah teman dekatmu, eoh?! Harusnya kau sebagai sahabatnya bisa mengerti akan kondisinya saat ini. Jika kau memang merasa aku ini tidak serius padamu, lebih baik kau cari saja pria lain yang sudah siap untuk menikahimu. Tidak papa, aku akan mundur demi kebaikan semuanya." Tegas Jungkook, yang seketika membuat Lisa tersentak dengan perkataannya.

Lisa lalu ikut bangkit dari duduknya, sembari berucap. "Apa kau bilang? Kau akan mundur? Jadi ini jawabanmu setelah penantian panjangku?! Ah, haruskah aku bicarakan hal ini pada Y/n?" Ucap Lisa, tertawa paksa.