Sarka jelas salah mengambil keputusan, ia terlalu buru-buru dan tidak berpikir panjang, seperti apa yang Gwen duga sebelumnya. Sarka terlalu berambisi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cepat, tanpa melihat celah yang mungkin bisa saja terjadi.
Dan sekarang, belum ada sepuluh menit berada di dunia yang bukan ia tempati, Sarka sudah tidak betah, bahkan cowok itu nyaris saja pingsan jika Gwen tidak cepat-cepat mengembalikan keadaan seperti semula. Wajah Sarka sudah pucah pasi.
"Seperti dugaan saya, kamu belum siap sama sekali Sarka. Ini tidak semudah bayanganmu, kamu tetap butuh adaptasi." Tanpa berucap tegas, menggurui ataupun meremehkan, Gwen justru memberikan Sarka pengertian. "Kamu masih perlu waktu Sarka."
Ya, ini tidak seperti dugaan Sarka. Tidak semudah yang ia bayangkan, betul apa kata Gwen. Sarka terlalu keras kepala dan tidak bisa pikir panjang terlebih dahulu. Sarka terlalu buru-buru. Sarka masih berusaha menenangkan diri dan berpikir positif. Ia diam sembari menunduk, otaknya memutar kejadian beberapa menit yang lalu.
Sarka tidak menyangka bahwa dunia mereka yang tak terlihat akan menyeramkan seperti itu, hanya ada satu warna di sana, yaitu merah gelap. Apapun yang Sarka lihat, hanya ada warna itu saja. Bahkan Sarka ingat betul, di kamarnya ini semua barang-barangnya berwarna merah. Hal itu membuat Sarka mengerang pelan. Satu hal lagi yang membuat Sarka tidak menyangka sama sekali, yakni Gwen yang terlihat sangat menyeramkan.
Seolah tahu apa yang sedang Sarka pikirkan saat ini, Gwen menyeletuk. "Wujud saya yang asli juga akan terlihat dengan jelas di sana Sarka, dan ada banyak makhluk menyeramkan lainnya yang bakal kamu temui. Jika kamu tidak bisa mengendalikan diri dan kamu sudah takut duluan seperti tadi, apa yang kamu lakukan akan sia-sia saja. Sekarang coba kamu renungkan lagi, kali ini pikirkan baik-baik. Mau lanjut atau tidak, itu biar jadi pilihan kamu, keputusan kamu, saya di sini hanya mencoba menolong."
Sarka mengangkat kepalanya, sorot matanya ia arahkan ke Gwen. Di sini, Gwen terlihat normal seperti biasa. Wajah dan tubuhnya yang pucat seolah ditaburi oleh bedak bayi, rambut panjangnya tergerai sampai punggung dan pakaian yang dikenakan berwarna putih. Berbanding terbalik dengan Gwen di dunia hantu.
Sarka mendesah panjang. Sadar jika dirinya memang salah, terlalu buru-buru dan gegabah mengambil tindakan, Sarka pun kini menyesal. "Aku nggak tahu bahwa bakal semenyeramkan itu Gwen, aku terlalu shock, aku benar-benar terkejut. Semua tidak seperti bayanganku." Sarka mengeluarkan napas dalam-dalam. "maaf sudah mendesak kamu sejak tadi Gwen."
"Tidak apa-apa, saya bisa maklumi. Jadi ... Apa keputusan kamu setelah ini?"
"Biar aku pikirkan dulu Gwen, aku harus pikirin matang-matang sebelum memutuskan jawaban, apa yang kamu katakan benar. Aku harus renungkan ini lebih jauh lagi."
"Bagus kalo gitu."
"Minggu depan kamu bisa ke sini lagi Gwen? Barangkali aku udah mutusin jawaban."
"Baik, saya akan ke sini lagi nanti. Ingat ya, harus benar-benar dipikirin sebelum kamu menentukan mau tetep lanjut melangkah atau berhenti sampai di sini saja."
Sarka mengangguk paham.
"Mungkin cukup sampai sini saja, saya pergi dulu kalo gitu, sampai jumpa Minggu depan." Gwen mengusung senyuman tipis, lalu tubuhnya yang awalnya terlihat jelas, kini lama-lama mulai memudar, kemudian berakhir menghilang.
Sedangkan Sarka langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, tatapannya lurus mengarah ke langit-langit kamarnya. Pikirannya terlalu kusut saat ini. Sarka hendak memejamkan matanya ketika pintu kamarnya di ketuk, membuatnya langsung bangkit duduk lagi.
"Ibu?" ujar Sarka. Menebak siapa yang mengetuk pintu.
"Iya, ini ibu."
"Buka aja bu, pintunya nggak dikunci," jawab Sarka. Sedetik kemudian, pintu pun terbuka lebar, disusul oleh tubuh Maria yang masuk ke dalam kamar Sarka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Scent (END)
Teen FictionSarka tidak tahu ada apa dengan dirinya. Semenjak mendapatkan donor mata dari orang lain, ia merasa keanehan mulai datang satu persatu kepadanya. Seperti bisa melihat makhluk tak kasat mata, diserang mimpi buruk sepanjang malam hingga membuatnya ter...