64. Shadow Scent (END)

1.7K 172 202
                                    

Sarka tidak tahu dirinya sedang berada di mana. Ia memperhatikan sekitarnya dengan teliti. Di sini tampak gelap, di sudut langit barat, ia melihat bulan yang bersinar sangat terang. Sarka melirik jam dipergelangan tangannya, pukul tiga dini hari lebih empat puluh lima menit.

Kemudian, tanpa Sarka duga, ia melihat ibunya yang tengah bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Sarka menyipitkan matanya, berusaha memperjelas apa yang tengah ia lihat. Tapi dikarenakan suasana di tempat itu sangat gelap, hanya diterangi oleh remang-remang lampu jalanan yang berkedip-kedip, juga dengan cahaya dari bulan, membuat Sarka kesulitan untuk melihat. Tapi ia jelas tahu itu suara ibunya.

Sarka pun berjalan mendekat. Dan rupanya, saat ini dirinya tengah berada di tengah jembatan. Air yang begitu deras terdengar begitu menyeramkan di sekitarnya. Hujan memang baru berhenti.

Berjalan pelan menuju ibunya yang sepertinya tengah berada di tengah jembatan membuat Sarka ingin cepat-cepat sampai.

Dan benar, itu memang Maria! Itu ibunya, Sarka tersenyum senang karena sadar jika di sini ia tidak sendirian, ada ibunya juga. Dan oh, jangan lupakan seorang wanita yang sedang mengobrol dengan Maria.

"Ibu?" Sarka memanggil. Tapi tidak ada sahutan dari Maria. Wanita itu hanya diam saja. Padahal posisinya saat ini tidak ada satu meter dari Sarka. Sarka berdiri persis di samping Maria.

"Ibu, ayo pulang. Dingin banget di sini. Sarka mau lanjut tidur."

Tidak ada balasan dari Maria. Sarka sempat bingung. Ibunya malah asik mengobrol dengan wanita disampingnya. Sarka heran, keningnya menyerngit bingung. Bahkan, Maria sepeti tidak sadar dengan kehadiran Sarka.

Sarka mencoba menggapai ibunya, tapi alangkah terkejutnya ia ketika apa yang ia gapai sama sekali tidak tersentuh. Sarka tidak bisa menyentuh ibunya, ia hanya menggenggam angin. Namun ia tidak mungkin salah lihat. Jelas-jelas ibunya ada dihadapannya saat ini.

"Ibu!" Sarka mengajak Maria berbicara lagi, untuk kali ketiga. "Ibu! Sarka lagi ngomong sama ibu. Ibu nggak denger?"

Maria justru sedang mengobrol dan tertawa cekikikan. Sarka lelah, ia pun memilih untuk diam saja. Kemudian, kepalanya perlahan menatap lawan bicara ibunya.

Seorang wanita cantik berpakaian merah panjang. Sarka bahkan sempat terpukau.

"Duh, iya nih aku juga lagi senang banget sekarang Mar. Mas Danu, kamu tahu, kan? Laki-laki yang pernah aku kenali ke kamu dua bulan yang lalu itu loh."

Karena lelah, Sarka hanya diam mendengarkan saja.

"Yang mana Gwen? Duh, aku nggak ingat sama sekali. Boleh sebutkan kapan aku pernah dikenali kamu sama mas Danu itu?"

"Masa sih kamu lupa Mar, itu loh pas di restoran. Ingat sekarang?"

"Oh mas Danu yang itu. Iya-iya aku ingat sekarang. Terus gimana Gwen? Dia kenapa?"

Gwen tersenyum malu-malu. Pipinya bersemu merah, ia meletakkan beberapa helai rambut dibelakang telinganya. "Mar, kamu tahu nggak? Katanya dia mau serius sama aku. Aku seneng banget dong pastinya, belum lagi mas Danu itu tipe suami idaman aku banget loh Mar."

"Wah? Kamu serius Gwen? Ini nggak bohong, kan?"

"Aku serius Mar, beneran deh. Duh, aku degdegan banget tahu pas mas Danu ngomong gitu. Aku spechless!"

Shadow Scent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang