Nako's PoVMobilku melaju dengan kencang di jalan raya, seharusnya aku sudah sampai di tempat ibuku jika saja James sialan itu tidak memintaku untuk datang ke rumah lalu berakhir dengan kami yang bertengkar. Kami memang selalu bertengkar, aku tidak suka di atur, aku tidak suka di perlakukan selayaknya seperti budak. Aku ingin melakukan apapun yang aku suka. Mungkin dulu James bisa memperlakukan aku seperti budak. Tapi, tidak untuk sekarang. Aku akan melakukan apapun yang aku suka termasuk menjalin hubungan dengan gadis beasiswa dan membiayai pengobatan ibuku.
Mobilku berbelok masuk disebuah perkarangan rumah. Ini adalah rumah tempat menampung orang sakit seperti ibuku dan disinilah ibuku di rawat. Satu tanganku mendorong pintu mobil setelah mematikan mesin. Berjalan keluar, namun sebelum itu aku melihat sebuah motor sport yang tidak asing di mataku. Motor itu adalah motor Cristian. Tapi, kenapa Cristian ada di sini? Dan untuk apa? Apa ada saudaranya yang sakit? Setahuku tidak ada, karena Cristian adalah anak tunggal, dia tinggal sendiri. Ayahnya sedang berada di Jerman.
Tidak mau memikirkan tentang Cristian, aku memilih masuk ke dalam ruangan ibuku. Beberapa perawat menyapaku. Satu tanganku segera mendorong pintu ruangan ibuku dan saat itu pula aku tercekat luar biasa melihat Cristian bersama ibuku.
"Tian pulang, Ma," kata Cristian lembut pada ibuku, lalu memeluknya sekilas. Ibuku tidak merespon, karena dia mengalami gangguan jiwa dan trauma yang berat, membuat ia harus berakhir dengan kursi roda.
Perkataan Cristian membuatku terkejut luar biasa, aku segera melangkahkan kaki mendekat pada mereka. "Ma? Maksud lo apa?" tanyaku pada Cristian setelah berdiri tepat di depannya dengan ibuku di tengah. Selama ini aku tidak pernah mendapati Cristian datang ke sini.
Cristian tersenyum miring sementara ibuku hanya diam, menatap ke depan. "Lo bakal dapat jawaban dari bokap lo!" sahutnya, kemudian berjalan menuju ranjang ibuku dan mengambil tasnya yang tergelatak di sana.
"Bisa gak lo kasi tahu gue langsung? Kenapa lo manggil Mama gue dengan sebutan Ma?" tanyaku lagi mulai emosi. Menatap tajam pada Cristian yang siap-siap melangkah keluar.
"Cerita lengkapnya bisa lo temuin sama bokap kesayangan lo!" tukas Cristian kemudian berlalu dari sana meninggalkan aku dan ibuku.
"Damn!" aku mengumpat. Sial! Apa lagi ini? Masalah apa lagi yang menimpaku. Kenapa semua hidupku penuh teka-teki. Pertama aku di larang oleh ayahku untuk tidak membiayai pengobatan ibuku, kedua aku selalu di datangi seseorang bertopeng yang selalu menyerangku dan ketiga aku harus mencari tahu kenapa Cristian memanggil ibuku dengan sebutan 'mama'.
***
"Bagaimana keadaan mama?" tanyaku pada seorang dokter yang merawat ibuku. Dokter yang aku sewa khusus untuk menyembuhkan ibuku.
"Keadaan Bu Nara baik, makin hari ada perkembangan pada tubuhnya. Sesekali Bu Nara bisa bersuara dan dia tidak lagi menangis atau berteriak." Dokter Indra melirik pada ibuku yang sedang menatap pada jendela ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Novela JuvenilSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA Warning ⚠ Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas. Asmaraloka : Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...