22. ASMARALOKA

216K 21.9K 7.3K
                                    

Disini bakal tahu deh Nako cinta sama Loka beneran apa gak.

..

Nako's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nako's POV

Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada diriku tadi malam. Seolah-olah ada dorongan di hatiku untuk mengatakan cinta padanya, karena tidak ingin ia pergi dariku. Aku memang mencintainya, sangat mencintainya. Bahkan sudah sejak dulu aku mencintainya hanya saja caraku berbeda saat mencintainya. Ya, dulu aku pernah mencintai seseorang dengan cara pria lain pada umumnya, tapi cara yang kupakai malah membuat seseorang itu pergi meninggalkanku untuk selamanya.

Dan aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama.

Saat ini gadisku sedang tertidur di dalam dekapanku. Tubuhnya yang mungil sangat pas untuk ke peluk sepanjang malam. Kami hanya tidur tidak melakukan apapun. Aku tahu dia gadis yang baik dan pintar menjaga diri. Maka dari itu aku tidak melakukan lebih dari sekedar ciuman. Aku tidak ingin merusak gadisku. Tapi, tetap saja aku tidak bisa melihat dia bersama pria lain karena itu menyakitiku. Aku benci sebuah penghianatan. Karena setiap melihatnya bersama pria lain, aku akan memarahinya bahkan mengancamnya untuk melakukan hal di luar batas padanya.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Hari ini hari minggu, sekolah libur dan aku menyukai hari libur karena aku pasti tidak akan berkutat dengan buku-buku tebalku. Gadisku belum bangun, jadi aku juga enggan untuk melepaskan pelukannya. Aku hanya menatap wajah cantiknya yang selalu membuat aku ingin menghabisinya. Bibirnya sangat mungil dan merah alami. Satu telunjukku memainkan bibirnya, mengusapnya pelan. Sengaja untuk membangunkannya.

Tidak lama Loka membukakan matanya, menyamarkan dengan cahaya di kamarku. Aku menatapnya.

"Jam berapa?" tanyanya padaku saat matanya menatapku.

"Jam delapan pagi."

"Kita telat, Nako." Dia berteriak kencang di depan wajahku. Loka sangat menggemaskan saat bangun tidur, rambutnya berantakan dan aku suka.

"Telat apa?" tanyaku. Dia duduk di atas ranjang sambil menoleh padaku yang juga ikut bangun dan duduk di sampingnya dengan selimut yang menutupi kaki kami.

"Ke sekolah," lirihnya dan berhasil membuatku terkekeh pelan.

"Hari ini hari minggu."

Sedetik kemudian Loka mengernyit bingung, dia mengambil ponselnya yang berada di sebelah bantalnya lalu mengecek tanggal di ponselnya. Napas lega terdengar di telingaku.

"Tidur lagi," kataku dan kembali menarik tubuhnya untuk tidur bersamaku. Tapi, dia menolakku.

"Aku laper, Nako. Mau bikin sarapan dulu," serunya dengan wajah lemasnya.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang