30. ASMARALOKA

186K 19.2K 6.4K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Putus cinta adalah sesuatu yang wajar bila hubungan itu sendiri sudah tidak bisa diselamatkan. Tapi, ada satu hal yang sulit dilakukan, yaitu bersikap seperti biasa saja. Semua orang juga tidak akan bisa bersikap biasa saja pasca putus dari orang yang sangat kita cintai. Kehilangan itu pasti, kehilangan dia dan kehilangan semuanya. Tidak akan ada lagi kita, yang ada aku dan kamu yang sudah berakhir. Mungkin akan menjadi orang asing setelah ini. Tapi, bolehkan aku berjuang sekali lagi? Berjuang mendapatkanmu.

Terlepas dari kejadian menyakitkan dimana Nako mengakhiri hubungan kami, aku semakin tidak tentu arah. Tidak ada lagi semangat dalam diriku. Aku telah kehilangan dia. Seandainya dia ingin mendengarkanku pasti kami tidak akan selesai seperti ini. aku mencintainya. Sungguh. Hanya dia yang kupunya di dunia ini. Hanya dia yang kehadirannya sangat aku harapkan.

Aku menatap lurus ke depan, menatap daun-daun berwarna kuning tua yang jatuh ke tanah karena termakan oleh waktu. Saat ini aku berada di taman belakang sekolah, sendiri tanpa ada siapapun. Aku ingin memperbaiki hubunganku dengan Nako, aku yakin dia masih mencintaiku.

Sampai akhirnya tatapanku jatuh pada seorang pria yang berjalan di koridor belakang sekolah. Dia Nako. Aku berdiri hendak mengejarnya, namun langkahku terhenti ketika Livia datang menghampirinya dan merangkul mesra pergelangan tangan Nako. Kemudian dengan santainya Livia mencium sekilas pipi Nako. Dadaku sesak luar biasa. Aku kembali duduk, menatap nanar pada Nako dan Livia yang perlahan menghilang. Hatiku hancur untuk kesekian kalinya. Semudah itu Nako meninggalkan dan melupakanku.

"Udah putuskan?"

Suara itu membuatku menoleh ke kanan dan mendongak menatap Aland. Mataku seketika berubah marah menatapnya. Aku berdiri lalu menampar keras pipi kanannya, wajah Aland terlempar ke samping.

"Puas kamu, Aland? Puas kamu udah hancurin hubungan aku sama Nako? Sebenarnya apa salah aku sama kamu?!" jeritku di depannya. Airmataku menetes. "Aku gak pernah sekalipun ganggu hidup kamu. Kamu boleh jadiin aku bahan bully tapi jangan rusak hubungan aku sama Nako dengan video yang kamu sebar!" lanjutku lagi. Suaraku berubah parau, dadaku bergemuruh hebat. Aku benci menatapnya.

Aland menatapku bengis. "Sialan! Bukan gue yang sebar video itu!" bentak Aland. Video kami berciuman sudah tersebar diseluruh sekolah. Orang-orang kini menatap rendah padaku, seperti jalang yang tidak tahu diri.

"Terus kalo bukan kamu siapa? Cuman kamu yang mau aku putus sama Nako!"

"Gue emang menginginkan lo putus biar lo sama gue, karena gue suka sama lo, Loka! gue gak mau lo sama Nako yang kasar! Gue takut kalo lo bernasib sama kayak Mita!" ucapnya yang jelas membuatku mengernyit bingung. Bernasib sama apa? "Satu yang lo tahu, Mita meninggal karena Nako!"

Bugh!

Mataku spontan melebar menatap Aland yang tersungkur karena pukulan keras dari Nako yang tiba-tiba datang di antara kami. Dia sendiri tidak ada Livia.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang