44. ASMARALOKA

173K 21.3K 6.9K
                                    

Apa aku kelamaan? keknya gak ya...

Dibutuhkan komen dan vote kalian :)

HAPPY READING

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Perpisahan memang menyakitkan!
Kini aku harus menerima kenyataan bahwa kamu harus dilepaskan. Meninggalkan sejuta luka dan serpihan. Tentang kamu yang tidak ingin memberi sebuah pengharapan.

Satu yang ingin kukatakan bahwa aku mencintaimu dengan ketulusan!

....

Aku telah melepasakannya. Aku telah merelakan dia bahagia dengan yang lain. Terkadang pertemuan memang begitu, akan ada yang namanya perpisahan. Tidak selamanya seseorang akan tinggal jika takdir sudah mengatakan jika dia harus pergi dan kamu harus mengikhlaskannya. Mungkin berat tapi itulah prosesnya, Tuhan tidak akan pernah salah menggariskan takdir seseorang. Jika hari ini terluka maka besok adalah bahagia.

Suatu saat akan ada obat penawar dari segala luka yang telah di alami.

Hari ini aku kembali bersekolah. Untuk sekarang aku tinggal di kontrakan kecil yang tidak jauh dari sekolah. Aku akan memulai lembaran baru lagi dengan kesendirian ini. aku tidak akan mengingatnya lagi. Meski saat ini Aland tengah mencari Nako karena Mita yang menghilang. Dan aku tidak ingin lagi mencampurusi urusan mereka. Aku berhak bahagia tanpa mereka.

"Bagus kalo lo udah putus dari Nako!" seru Alena heboh saat aku selesai menceritakan bagaimana hubunganku dengan Nako sebelumnya. Kami sedang berada di taman belakang sekolah menikmati jam pelajaran yang kosong karena semua guru sedang mengadakan rapat.

"Gue tahu memang gak mudah buat lupain orang yang kita cintai, apalagi dia benar-benar melekat di hati lo, tapi yang namanya niat mau lupain pasti bakal bisa. Lo kuat, Loka. Ayo semangat!" lanjut Alena memelukku dari samping.

"Thanks, Al." Aku membalas memeluknya. Alena adalah seseorang yang selalu menyemangatiku. Dia teman yang baik meski aku sering kali tertutup dengannya tentang masalahku dengan Nako. Tapi, tidak untuk sekarang, Alena telah mengetahui segalanya. Dan aku lega.

Alena melepaskan pelukannya, menatapku lekat. "Udah, ya, jangan inget lagi si berengsek itu. Gue gak nyangka aja Nako pacarin lo hanya karena mirip dengan Mita, padahal ya lo sama sekali gak mirip sama Mita. Hidungnya aja beda, kalo lo mancung maka Mita pesek."

Aku terkekeh mendengar Alena berbicara, dia kalau marah sangat menggemaskan. "Aku bakal usahin buat lupain dia," balasku. Meyakinkan diri bahwa aku tidak perlu lagi mencemaskan Nako. Meski hati kecilku mengatakan jika Nako dalam bahaya.

Sampai akhirnya aku dan Alena terkejut saat melihat siswa-siswi Baswara sedang berlarian menuju lapangan sekolah membuat aku dan Alena saling memandang satu sama lain.

"Ada apa?" tanyaku dan Alena menggeleng tidak tahu.

"Kuy kesana sekarang!" Alena dengan segera berdiri dan langsung menarik lenganku. Berlari menuju lapangan.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang