Asmaraloka
200 komen next besok! Hehe
...
"Masuk." Aland mempersilahkan aku masuk ke dalam kamar hotelnya. Aku tetap setia memeluk tubuhku yang basah karena kedinginan. Aland kembali menutup pintu setelah aku masuk, dia berjalan mendekati ranselnya yang berada di atas nakas. Tangannya seperti merogoh sesuatu.
"Ni lo ganti pake baju gue." Satu tangan Aland menyodorkan kaos hitamnya padaku, aku menerimanya.
"Thanks, Aland," ucapku. Kemudian aku melangkah menuju kamar mandi yang memang terletak di depan mataku.
Selesai aku mengganti baju, aku keluar dan aku melihat Aland juga sudah mengganti baju dengan kaos hitam sama sepertiku. Dia sedang mengeringkan rambutnya dengan jari-jarinya. Kemudian tatapannya tertuju padaku. Aku salah tingkah karena baju kaos Aland kebesaran ditubuhku.
"Lo laper?" tanyanya dan aku mengangguk pelan. Jujur aku lapar sejak tadi.
"Tapi sebelum itu aku mau tanya sama kamu," aku berbalik bertanya. Karena pikiranku terus mengarah pada perkataan Aland terakhir tadi saat kami berpelukan dibawah hujan.
"Apa?" Aland berjalan dan duduk ditepi ranjang, sementara aku memilih duduk di sampingnya.
"Kamu tahu semuanya?" aku menatapnya lekat. Aku tahu jika Aland mengetahui tentang aku dan Nako.
"Lo udah berapa lama pacaran sama Nako?"
Aku tersentak di tempat saat Aland melontarkan pertanyaan. Aku sudah menebaknya bahwa Aland tahu.
"Enam bulan," jawabku, memalingkan tatapanku pada kedua jemariku yang saling bertautan di atas pahaku.
Aland terkekeh pelan, dia pasti mengejekku. "Mau aja jadi simpenan Nako."
Aku menghela napas, melirik sekilas pada Aland yang mengeluarkan sebungkus rokok dari tas yang ada di dekatnya. Mengambil sebatang rokok, menjepitnya di antara jari tengah dan telunjuknya lalu menghidupkannya menggunakan pematik setelah rokok itu berada dimulutnya.
"Aku gak tahu kalo aku dijadikan simpenan Nako. Terus kamu tahu darimana?"
Aland menoleh padaku, dia menatap dalam wajahku. Asap dari rokoknya mengepul ke udara membuat aku ingin terbatuk karena aku tidak suka dengan asap rokok.
"Gue gak sengaja liat lo di depan kafe sama Nako. Awalnya gue kaget karena Nako menduakan Livia dengan pacaran sama lo."
Jadi, saat kami bertengkar tadi Aland mengamati kami dan mendengar semuanya. Aku terkejut, takut jika Aland memberitahu kepada semuanya jika aku adalah simpanan Nako.
"Aku sama Nako udah selesai," ucapku. Mengamati wajah tampan dan galak milik Aland. Sedetik kemudian, Aland membuang putung rokok di dekat asbak. Kemudian menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA Warning ⚠ Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas. Asmaraloka : Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...