Seperti biasa, jangan lupa vote dan komen karena itu semangat buat aku hehe..
Happy wedding!
Jika tidak bisa menjadi baik, maka jangan jadi orang yang menghancurkan orang lain!
Nako's PoV
Sialan! Sepertinya Tuhan memang tidak ingin aku hidup tenang di dunia ini, bahkan Tuhan pun selalu merenggut kebahagiaan yang baru saja aku rasakan. Semesta hebat mempermainkan diriku, bukan? Lihatlah kekasihku diculik dan aku tidak tahu siapa yang membawanya. Dan sialnya lagi aku dibuat bingung bukan main karena sosok bertopeng itu.
Setelah kami berhasil kabur dari ledakan dasyat tadi yang membuat aku kehilangan jejak dimana pria bajingan itu membawa Loka, pikiranku menjadi tidak tentu arah. Seharusnya aku bisa menyelamatkannya tadi jika saja pria misterius itu tidak menyekap Loka.
Dan di sinilah aku berada bersama Aland dan sosok pria bertopeng yang ikut bersama kami dan dia yang menarik lenganku untuk kabur dari ledakan dasyat itu tadi. Tidak masuk akal! Kenapa dia menyelamatkanku? Padahal yang aku tahu selama ini dia sangat membenciku dan mempunyai dendam terselubung.
"JAWAB, SIAPA LO?" sergahku saat dia duduk di kursi kayu. Aku dan Aland membawanya ke apartemenku. Karena Aland mengatakan jika pria inilah yang meminta untuk menukarkan Mita dengan Loka.
"Kenapa lo nyulik Mita?" Itu pertanyaan dari Aland seraya memukul keras perut pria bertopeng yang ada dihadapan kami.
Dia meringis pelan. Tatapannya mendongak menatap kami yang berdiri dengan amarah yang memuncak. "Karena dia cewe jahat dan gue perlu siksa dia buat kesalahan yang udah dia perbuat!"
Aku terdiam, aku tahu Mita telah banyak melakukan kesalahan. Tapi, kesalahan apa yang gadis murahan itu lakukan sampai-sampai pria bertopeng dihadapanku menyiksa Mita? Dan aku yakin jika luka sayatan di pipi dan tangan Mita adalah perbuatan pria bajingan ini.
"Tunjukin diri lo sekarang, kalo gak gue bakal tarik paksa topeng keparat lo itu!" sentakku sudah tidak tahan ingin mengetahui siapa dia sebenarnya.
"Oke, gue bakal tunjukin diri gue. Dengan syarat lo berdua harus diem setelah tahu siapa gue!"
"Buruan sialan!" kataku tidak sabar.
Aku mendengar dia terkekeh pelan. "Lo berdua harus tutup mulut!"
"Iya!" balasku serentak dengan Aland yang tampak sudah emosi.
Aku dan Aland menunggu detik-detik dia membuka topeng pengecutnya. Dan saat topeng itu sudah terlepas dari wajahnya. Detik itu juga aku dan Aland langsung menyerang pria keparat ini.
"Berengsek! Selama ini lo yang dendam sama gue, hah?!" kataku marah, memukul kasar wajahnya sementara Aland menendang keras kursi yang didudukinya hingga pria itu jatuh tersungkur di lantai apartemenku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA Warning ⚠ Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas. Asmaraloka : Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...