Dari daerah mana aja? wkwk
Maaf ya lama up, lagi padet hehe :v
Ayooo jgn lupa komen sama vote nya ya... kutunggu gess..
HAPPY READING!
Aku tidak dapat mengungkap bagaimana aku bahagia sekarang. Jujur, sejak kemarin aku sudah menghabiskan waktu berdua bersama Nako. Dia mampu membuatku menjadi gadis yang paling bahagia dan beruntung mengenal sosok Nako. Aku tahu, banyak yang aku lewati bersamanya. Pertengkaran kecil hingga pertengkaran hebat sudah kami lalui dan pada akhirnya kami akan kembali bersama. Meski saat ini aku belum memberinya jawaban.
Tapi, ada satu hal yang membuat hatiku tidak tenang. Ini tentang Alena yang tidak seperti biasanya padaku.
"Al, kamu kenapa?" tanyaku, saat guru kimia sudah berlalu dari kelas.
Alena menoleh padaku. "Gapapa," jawabnya sedikit ketus.
"Aku ada salah? Kamu gak kayak biasanya sama aku."
"Kenapa lo nolak Daniel?"
Aku terdiam mendengar pertanyaan Alena. Kenapa dia menanyakan ini?
"Karena aku udah nyaman temenan sama Daniel," jawabku pelan. Untung saja Daniel tidak ada di kelas, dia sedang mengadakan rapat osis.
"Gak bisa lo beri dia kesempatan? Dia terluka karena lo nolak dia! Gue gak bisa liat Daniel sedih!" sembur Alena membuat aku terkejut seketika. Pasalnya, tatapan Alena menyiratkan seperti dia marah padaku.
"Al, perasaan aku gak bisa di paksain mau sama siapa."
"Karena yang ada di hati dan otak lo cuma Nako, 'kan? Lo itu cewek bego yang pernah gue kenal! Udah disakitin berkali-kali tetep aja lo mau sama dia!" sentak Alena padaku. Tatapanku berubah kecewa. Aku tahu dia tidak mendukungku bersama Nako. Tapi, perasaan seseorang tidak bisa di paksa, bukan?
"Kamu gak pernah jadi kayak aku, Al. Susah buat tinggalin orang yang udah kita cinta dan sayang banget."
"Terserah lo!" tukas Alena kembali memalingkan wajahnya pada layar ponsel di tangannya.
"Kamu kayak gini, apa kamu suka sama Daniel, Al?" tanyaku pelan. Aku sudah dapat merasakan jika Alena menyukai Daniel, terlihat bagaimana Alena selalu mendekat pada Daniel.
Alena terdiam sejenak hingga detik berikutnya dia menoleh ke arahku. "Iya, gue suka sejak kelas satu dan lo tiba-tiba datang tanpa melakukan apapun Daniel udah suka sama lo, sementara gue? Gue udah berusaha buat Daniel paham sama perasaan gue, tapi tetep aja yang disuka sama Daniel itu lo!"
Kali ini aku yang terdiam. Aku benar-benar tidak menyangka jika Alena menyukai Daniel selama itu.
"Aku gak bermaksud bikin kamu marah kayak gini, Al. Maafin aku." Setelah berkata seperti itu aku langsung berdiri dan berjalan keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA Warning ⚠ Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas. Asmaraloka : Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...