SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA
Warning ⚠
Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas.
Asmaraloka :
Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...
Yg kemaren seudzon sama Nako, mari memohon maaf dulu haha
Siapkan hati ya dan kata terbaik kalian heheh
HAPPY READING!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang namanya rasa suka dan cinta tidak akan pernah tahu jatuh pada siapa
Sampai saat ini aku dan Alena saling tidak tegur sapa. Ya, semenjak kejadian beberapa hari lalu dimana kami bertengkar perihal Daniel yang menyukaiku, Alena tidak mau lagi berteman denganku. Aku pikir dia akan menjadi teman terbaikku di Baswara, ternyata aku salah. Jujur, aku kecewa dengan sikapnya, seharusnya Alena tidak perlu menyalahkan diriku, karena bukan aku yang menghancurkan mimpinya, tapi yang namanya suka dan cinta tidak akan pernah tahu jatuh pada siapa.
Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas. Jujur, aku tidak menyangka sebentar lagi akan di penghujung tahun. Tepat di hari natal nanti aku dan Nako sudah satu tahun bertemu dan bersama dan kami berencana untuk merayakan natal serta hubungan kami. Ternyata banyak yang kulalui bersamanya. Ponsel di tanganku bergetar, aku lekas mengeceknya hingga bibirku melengkung ke atas melihat nama Nako di sana.
Nako
Good luck, sayang.
Aku menggeleng kepalaku melihat pesan Nako, semenjak ujian Nako sering sekali mengirimkanku pesan tersebut dan aku menyukainya. Sekarang dia menjadi sedikit bucin.
Me
Thankyou, Nako.
Setelahnya, Nako tidak lagi mengirimkanku pesan karena lonceng sudah berbunyi, pertanda bahwa ujian akan segera di mulai. Aku sudah duduk tenang di bangku depan. Karena awalan namaku adalah A otomatis aku harus duduk di depan sekali. Dimana orang yang duduk di depan tidak akan dapat berkutik karena akan ketahuan. Tapi, aku bersyukur karena aku sudah belajar dari seminggu lalu.
***
Seminggu setelah ujian, maka semua siswa/siswi Baswara dikumpulkan di lapangan untuk mendengar pengumuman juara umum seantero sekolah yang memiliki nilai tertinggi. Ini adalah tradisi di Baswara, dimana sekolah ini akan memberikan apresiasi kepada siswa/siswi yang mendapatkan peringkat satu, dua dan tiga.
Sedari tadi jantungku sudah berdegup kencang mendengar kepala sekolah yang akan mengumumkan siapa yang mendapatkan juara umum itu. Aku tidak terlalu berharap jika aku menduduki peringkat di sana karena sekarang harapanku adalah Nako. Aku harap dia yang mendapatkan peringkat satu.
"Juara umum pertama jatuh kepada Nako Abraham Fernando dengan rata-rata nilai 99."
Aku yang berdiri di barisan kelasku, sontak tersenyum riang. Semua orang bertepuk tangan. Karena tinggiku yang tidak seberapa dan baris di belakang akhirnya menjinjit kakiku untuk melihat Nako yang berjalan ke depan dan berdiri di samping kepala sekolah. Lihatlah dia, Nako sangat tampan dengan seragamnya yang selalu tampil rapi.
