18. ASMARALOKA

210K 22.1K 7.1K
                                    

Asmaraloka

Kalo ada typo kasi tahu yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo ada typo kasi tahu yaa..

....

Pelajaran olahraga baru saja selesai. Aku dan Alena juga telah mengganti baju dengan seragam sekolah. Saat ini kami sedang berjalan menuju kantin untuk membeli air mineral sebelum pelajaran kedua di mulai.

"Loka, akhir-akhir ini lo kok gak semangat sih? Ada masalah?" tanya Alena saat kami masuk ke dalam kantin.

Aku menoleh padanya, lalu menggeleng pelan. "Gak ada kok," jawabku. Aku tidak ada masalah aku hanya memikirkan nasib hubunganku dengan Nako.

"Bu air mineralnya dua," kata Alena pada ibu-ibu penjaga kantin. Kemudian ibu itu memberi dua botol air mineral. Alena segera memberi uang sepuluh ribu satu lembar dengan kembalian dua ribu.

"Ini, Al." Aku memberi Alena uang lima ribu sebagai ganti uangnya.

"Gak usah." Alena menolak sambil memberiku sebotol air mineral. Percuma aku memberi Alena uang karena gadis itu pasti menolaknya.

Kami kembali keluar dari kantin. Tanganku segera membuka tutup botol. Namun, saat kami berbelok dari pintu kantin saat itu pula aku menabrak seseorang membuat minumanku yang terbuka, menyembur pada seragam orang yang ku tabrak.

"Maaf, maaf aku gak sengaja," ucapku saat melihat seragam depan gadis itu basah.

"Lo gak punya mata, ya?" sentak gadis untuk emosi. Marah karena bajunya basah.

Lekas aku mendongak menatapnya. Oh, betapa terkejutnya aku saat yang ada di depanku ini adalah Livia.

"Sekali lagi aku minta maaf," kataku lagi. Dengan cepat Livia merampas air di tanganku. Lalu menyemburkan pada seragamku, kemudian membuang botol ke sembarangan arah. Aku memejamkan mataku. Menahan untuk tidak marah, karena ini bermula dariku. Lalu meringis saat melihat airku terbuang sia-sia padahal aku belum meminumnya.

Alena yang ada di sampingku segera mendorong bahu Livia. "Bisa gak, gak usah di bales juga. Lagian temen gue udah minta maaf." Tegas Alena, kini atensi milik Livia berpindah pada Alena.

"Anak beasiswa aja belagu!" celetuknya. Sedetik kemudian bahu Livia di tarik oleh Cristian yang tiba-tiba datang dari arah belakang Livia. Membuat Livia langsung menoleh pada Cristian. "Cristian?" beo Livia. Gadis itu tampak terkejut saat melihat wajah marah Cristian.

"Balik ke kelas, Nako cari lo!" bentak Cristian. Aku bisa melihat wajah lesu Livia. Sedetik kemudian tatapan Livia jatuh padaku. Ia menatapku dengan tajam, seperti menyiratkan bahwa 'masalah kita belum selesai!' .

Setelah kepergian Livia, aku merasa nyeri dihatiku kala mengingat bahwa Nako mencari Livia bukan diriku.

"Lo gapapa?" tanya Cristian.

Aku menggeleng lalu tersenyum tipis padanya. "Gapapa. Kalo gitu kita balik ke kelas dulu," pamitku pada Cristian, kemudian menarik lengan Alena dan berlalu dari sana meninggalkan Cristian.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang