Gak lama kan updatenya? Doain ya bisa update cepat..
Ingat tekan Bintang dulu ya sebelum baca dan jgn lupa KOMEN nya...
Prepare your heart guys :(
Happy reading!
Bersusah payah untuk bersama maka semudah itu kita berpisah.
Aku terus menangis menatap Nako yang berada di brankar pasien, membawa Nako menuju ruang IGD. Ada Aland dan juga Cristian yang ikut bersamaku. Tatapan Nako hanya tertuju padaku. Aku tahu dia mampu bertahan, aku yakin dia kuat. Dia tidak mungkin meninggalkanku. Bibir Nako bergetar dia seperti ingin mengucapkan sesuatu namun tertahan, yang ada hanyalah airmata yang keluar dari sudut matanya.
"Mohon maaf, Anda dilarang masuk," ucap seorang perawat ketika aku ingin masuk ke dalam. Namun, tidak bisa.
"Tenangin diri lo, Nako pasti kuat."
Aku menggeleng pada Cristian. Aku tidak bisa tenang saat Nako sedang berjuang di dalam sana. Apapun yang terjadi Nako harus tetap selamat, aku tidak ingin hidup tanpa dirinya.
"Gue obatin luka lo dulu, Loka." Aland menarik satu lenganku dan dengan cepat aku menepisnya.
"Gak, Aland. Aku mau liat Nako!" kataku keras, berjalan ke arah pintu yang terbuat dari kaca hingga aku bisa melihat Nako yang sedang ditangani oleh dua orang dokter dan tiga orang perawat.
Dari sini aku dapat melihat jika mata Nako masih terbuka. Hidung dan mulutnya sudah dipasang oleh alat ventilator untuk membantu Nako bernapas pastinya. Beberapa perawat sigap menyiapkan peralatan lainnya termasuk pasien monitor yang menghubungkan ke jantung agar memastikan bahwa jantung Nako masih berdetak. Kaos putih Nako yang berlumur darah terpaksa digunting agar memudahkan dokter menangani lukanya.
Kedua tanganku menangkup di depan dada, berdoa jika Tuhan mau menyelamatkan Nako. Kami baru merasakan kebahagiaan sebentar namun kebahagiaan itu serasa diambil paksa oleh Tuhan. Kami seakan tidak diciptakan untuk bersama. Apa salahku? Aku hanya ingin hidup bersama orang yang kucintai, itu saja.
"Gimana keadaan Nako?"
Mendengar suara itu membuat aku menoleh ke belakang dan mendapati Tuan James yang berdiri di hadapan Cristian dan Aland.
"Nako, masih di dalam, dia udah ditangani dokter," jawab Cristian membuat tatapan Tuan James langsung tertuju ke arah pintu, namun berpindah cepat menatapku.
"Ini semua gara-gara kamu!" sentak Tuan James padaku, membuat airmataku kian mengalir deras. "Seandainya, anak saya tidak menyelamatkan kamu semuanya tidak akan terjadi pada Nako!"
Aku menunduk takut menatap wajah Tuan James yang begitu murka terhadapku. Aku tahu ini salahku karena Nako datang menyelamatkan diriku.
"Cukup!" Cristian berteriak menatap tajam pada Tuan James.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA Warning ⚠ Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas. Asmaraloka : Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...