Karena udah sampe target jadi aku update, hehe...
oh ya siapin kata-kata terbaik kalian ya..
VOTE dan KOMEN jangan lupa ya... gak bayar kok, gratis!
HAPPY BIRTHDAY! hehe
Orang-orang tidak akan pernah tahu bahwa kau juga terluka, sayangnya kau selalu bersikap baik-baik saja.
Loka's PoV
"Lepasin!" Aku berteriak kencang sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan pria yang tengah menyeretku untuk masuk di sebuah gedung tua. Aku mengenali gedung tua ini, apalagi saat aku dibawa masuk kesalah satu ruangan, dimana ruangan itu tempat Mita dikurung.
"Siapa kamu?!" jeritku lagi saat dia mendorong kasar tubuhku ke kursi kayu dan dengan cepat dia mengikat kedua tanganku ke belakang kursi, membuat aku menatap berang padanya, kekuatannya tidak sebanding denganku. Apa mau pria bertopeng ini? Dan kenapa ada dua pria bertopeng, lalu pria mana yang memiliki dendam pada Nako?
"Tidak ada yang bisa bahagia di sini!" sentaknya setelah selesai mengikat tanganku kini beralih mengikat kakiku, namun saat dia mengikat saat itu pula aku menendang tangannya untuk tidak menyentuh kakiku.
"Lo mau main-main sama gue rupanya!" Dia mendongak menatapku membuat aku membalas tatapannya.
"Pengencut! Siapa kamu? Apa salah aku?!"
"Salah lo mungkin banyak dimata gue!"
"Terus apa mau kamu, hah?!" kataku lagi masih berteriak, mendongak menatapnya yang sudah berdiri, merunduk menatapku.
"Santai, gak usah teriak. Karena di sini gak ada yang denger dan gak ada yang mau nolongin lo!"
"Jangan sentuh aku!" sergahku saat satu tangannya ingin menempel di pipi kiriku.
"Kenapa? Gue bisa nyentuh lebih karena gak ada orang yang bakal liat dan mau bantu lo!"
"Nako! Nako pasti datang buat habisin kamu!" Aku berdoa, supaya Nako cepat datang dan menyelamatkanku dari pria bajingan di depanku ini. Hanya Nako yang aku harapkan.
Pria di depanku terkekeh sambil berjongkok kembali di kaki dan dengan gerakan cepat dia mencengkram kedua kakiku membuat aku meringis kesakitan lalu mengikatnya dengan tali yang sudah disiapkan olehnya. Percuma aku memberontak karena dia menunjukkan pisau di depanku.
"Diem, kalo gak lo mati secara perlahan!" ancamnya. "Dan cowok lo itu gak bisa selamatin lo, kalo emang dia nyelamatin lo, dia nyelamatin lo saat keadaan lo udah menjijikan di atas ranjang sana tanpa sehelai benang!"
"Berengsek!" semburku, mataku memanas, hatiku takut bukan main. Aku mohon kirimkan sesorang untuk menyelamatkanku.
Pria itu kembali berdiri, badannya dicondongkan ke arahku dan wajahnya yang memakai topeng sangat dekat dengan wajahku. "Lo mau mulai dari mana? Bagaimana kalo dari sini?" tanyanya dan satu jempolnya mengusap pelan bibirku. Aku langsung menipiskan bibirku, aku tidak ingin disentuh olehnya. Aku hanya ingin Nako, hanya Nako yang boleh!
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU LAINNYA Warning ⚠ Cerita ini mengandung adegan romance, kekerasan, kata-kata kasar, baper, bikin kalian sesak napas. Asmaraloka : Dia adalah gadis beasiswa yang beruntung memilik...